Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eki Baihaki
Dosen

Doktor Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad); Dosen Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas). Ketua Citarum Institute; Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat, Perhumas Bandung, ISKI Jabar, dan Aspikom Jabar.

Jacinda Ardern dan Semangat Kemanusiaan

Kompas.com - 29/03/2019, 22:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI BALIK kegetiran atas realitas kekerasan dan kemanusiaan di Christchurch, dunia memuji sikap Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

Wanita berusia 38 tahun ini dengan tegak memimpin pemulihan luka kemanusiaan dengan menebar nilai-nilai toleransi, penghormatan, kemanusiaan atas dasar persaudaraan.

Sesungguhnya kewajiban kita semua menjadi penyeru muazin persaudaraan atas dasar persaudaraan dan kemanusiaan di tengah dunia yang belum lepas dari ancaman kekerasan, radikalisme, dan terorisme yang dipicu oleh pemaknaan sempit akan hakikat keberagaman suku, ras, agama yang berkembang menjadi hal yang destruktif bagi kemanusiaan.

Apresiasi kita kepada Ardern, sebagaimana dituturkan oleh Dubes RI di Selandia Baru Tantowi Yahya, karena dalam waktu cepat ia mengumumkan ke dunia bahwa penembakan brutal di Christchurch tersebut merupakan aksi terorisme.

Hal itu tidak dilakukan oleh pemimpin dunia mana pun ketika di negerinya terjadi aksi brutal yang memakan korban umat Islam.

Pelaku penembakan brutal adalah teroris yang tergerak oleh ideologi rasis "white nationalist" atau penganut paham "white supremacy".

Apa pun alasannya terorisme adalah tindakan biadab dan musuh bagi kemanusiaan. Kita semua wajib menghadapi dan memeranginya, termasuk terorisme atas nama agama.

Korban terorisme tidak relevan dilihat dari ikatan agamanya karena mereka adalah manusia yang punya hak hidup dengan kemuliaan.

Sebaliknya, pelaku teror tidak lagi ada ikatan agama. Walaupun dalam aksi teror itu mereka mengaku melakukannya atas nama agama dan sesungguhnya mereka telah menghina pesan damai semua agama.

Selang sehari setelah tragedi, PM Jacinda Ardern langsung menuju lokasi. Ia juga menemui para keluarga korban dan menenangkan mereka yang bersedih.

Dia peluk keluarga korban dan bisikkan agar tenang dan tabah. Pemerintahnya bergerak cepat untuk memastikan semuanya akan kembali normal.

Begitu pula saat pemimpin dunia menghubunginya. Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahkan mengacungkan jempol atas sikap Ardern.

Ketika Presiden Trump meneleponnya dan bertanya apa yang Amerika bisa lakukan, dia menjawab, "Ramahlah kepada umat Islam".

Kini, kondisi di Selandia Baru perlahan mulai normal walau masih menyimpan khawatir dan sedih.

Belajar dari Selandia baru, kejadian memilukan ini tidak sampai menimbulkan beragam hoaks seperti yang biasa terjadi di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com