Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker Sebut TKI yang Dikirim ke Jepang Berkompetensi Tinggi

Kompas.com - 28/03/2019, 19:04 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri memastikan TKI yang akan dikirim ke Jepang memiliki kompetensi tinggi.

Hal itu disampaikan Hanif menanggapi rencana pengiriman TKI ke Jepang setelah negara tersebut memberikan kesempatan kepada 9 negara untuk mengirim tenaga kerja ke sana.

Indonesia termasuk dalam daftar 9 negara yang diberi kekhususan lewat Undang-undang Keimigrasian Jepang yang baru dalam hal pengiriman tenaga kerja asing.

Baca juga: Temui Wapres, Menlu dan Menaker Bahas Persiapan Pengiriman TKI ke Jepang

"Ini skilled semua. Cuma ada yang levelnya kayak kategori blue colar tapi tinggi. Kalau yang tinggi tentu saja dia lebih tak terbatas karena Jepang sangat terbuka terhadap tenaga kerja asing untuk yang high skill," ujar Hanif usai membahas rencana pengiriman TKI ke Jepang bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Ia mengatakan, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengirim banyak tenaga kerja berkompetensi ke Jepang karena kuotanya mencapai 345.150 pekerja per lima tahun.

Namun, Indonesia harus berkompetisi dengan 8 negara lain dalam hal penyediaan tenaga kerja terbaik yang juga diberi hak khusus oleh Jepang untuk mengirimkan tenaga kerjanya.

Baca juga: Wapres Kalla Minta Pengiriman TKI Tanpa Keahlian Dibatasi

Delapan negara lainnya yakni Vietnam, Filipina, Kamboja, Nepal, Myanmar, China, Bangladesh, dan Pakistan.

Hanif menambahkan, Jepang hanya mensyaratkan dua hal agar tenaga kerja asing bisa diterima di negara tersebut yakni kemampuan dan bahasa.

"Dua poin saja. Satu, soal skill test, kedua soal language test. Kalau skill test kita tidak terlalu masalah ya. Language ini, dari pengalaman kita juga oke," ujar Hanif.

"Tapi kalau bicara masif, karena peluangnya cukup besar, tentu ini menjadi sesuatu yang menantang dan harus dipersiapkan betul-betul," lanjut politisi PKB itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com