JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga (BPN) Priyo Budi Santoso mengkritik pernyataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo saat berkampanye Taman Bukit Gelanggang, Kota Dumai, Provinsi Riau, Selasa (26/3/2019).
Saat itu Jokowi mengungkapkan alasan di balik pakaian putih yang dikenakannya bersama Kiai Haji Ma'ruf Amin pada foto di surat suara Pemilu 2019.
Menurut Jokowi, baju putih lebih merakyat. Sedangkan setelan jas cenderung identik dengan budaya barat, bukan budaya Indonesia.
Terkait hal itu, Priyo menilai bahwa pemikiran tersebut keliru dan cenderung kolonial.
"Saya bertanya kepada pak Jokowi apa maksud pernyataan beliau berbaju jas identik dengan orang Eropa atau Amerika? Jika itu dimaksudkan untuk kampanye jangan pilih Capres yg berbaju Jas, dalam praktiknya cara berpikir seperti ini jelas-jelas keliru dan semena-mena. Itu adalah cara berpikir kolonial," ujar Priyo kepada Kompas.com, Kamis (28/3/2019).
Baca juga: Jokowi: Jas Itu Pakaian Orang Eropa, Orang Amerika...
Priyo kemudian menyinggung gaya Presiden Jokowi saat menghadiri acara kenegaraan yang selalu memakai jas dan juga dasi.
"Apakah beliau lupa serial foto resminya sebagai presiden yang berjas rapi dan berdasi? Acara-acara Istana dan seremoni lainnya bukannya selalu pakai jas dan dasi yang rapi? Apakah dengan jas dan dasi tersebut kemudian bisa dengan seenaknya diartikan presiden kita sedang gemar meniru cara berbusana model orang Eropa atau Amerika?" ucapnya.
Sekjen Partai Berkarya itu berharap Presiden Jokowi tak lagi memakai citra diri sebagai bahan kampanye.
Baca juga: Maruf Amin Dukung Rabu Putih, BPN Akan Lanjutkan Rabu Biru
Ia berharap, para kandidat mengedepankan visi misi, program dan beradu gagasan dalam masa kampanye rapat umum.
"Saya menyerukan kepada semua pemimpin untuk mengedepankan visi besar dan beradu gagasan-gagasan besar, bukan lagi ribet mematut citra diri hanya agar dikatakan berpenampilan paling sederhana," kata Priyo.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengungkapkan alasan di balik pakaian putih yang dikenakannya bersama Kiai Haji Ma'ruf Amin pada foto di surat suara Pemilu 2019.
Hal tersebut diungkapkan di depan lebih dari 20.000 pendukungnya yang memadati Taman Bukit Gelanggang, Kota Dumai, Provinsi Riau, Selasa (26/3/2019).
"Kenapa saya pakai baju putih?" tanya Jokowi.
"Karena baju putih ini murah. Semua rakyat Indonesia memiliki. Kalau pakai jas, mahal ya. Betul ndak?" lanjut Jokowi.
Massa menjawab kompak, "betul".
Selain mahal, menurut Jokowi, setelan jas cenderung identik dengan budaya barat. Bukan budaya Indonesia.
"Jas itu pakaian orang Eropa, pakaian orang Amerika. Orang Indonesia cukup baju murah, putih seperti baju yang saya pakai," ujar Jokowi.
"Setuju enggak?" tanya Jokowi.
Pendukungnya kembali kompak menjawab, "setuju'.
"Acungkan jempol," pinta Jokowi kepada para pendukungnya.
Hadir di dalam kampanye terbuka itu, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, Wakil Ketua TKN Moeldoko, Ketua TKD Idris Laena dan Gubernur Riau Syamsuar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.