JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Lodewijk Freidrich Paulus, menilai anggaran pertahanan di era kepresidenan Jokowi sudah tinggi.
Sebab, Kementerian Pertahanan memperoleh anggaran terbesar kedua setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di APBN 2019.
"Jadi gini, anggaran tahun 2019 itu TNI mendapat alokasi sudah Rp 107,2 triliun, sudah naik dari tahun lalu yang kira-kira berbicara di Rp 100 triliun. Itu pun sudah bagus," kata Lodewijk usai mengisi diskusi persiapan debat keempat Pilpres 2019 di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Baca juga: Menhan Beberkan Kebijakan Pertahanan Negara Tahun 2019
Lodewijk menambahkan, jika dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB), anggaran TNI sudah mencapai lebih dari 1 persennya. Hal itu, menurut dia, sudah mendekati target pemerintah yang hendak mengalokasikan anggaran pertahanan sebesar 1,5 persen (PDB).
Ia mengatakan dengan porsi anggaran sebesar sekarang, TNI bisa berbuat banyak untuk memenuhi minimum eseential force (MEF) dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Baca juga: Rusia Siagakan Sistem Pertahanan S-400 di Saint Petersburg
Lodewijk pun optimistis pemerintah bisa mengejar target pengalokasian anggaran pertahanan sebesar 1,5 persen dari PDB.
"Saya kira mengejar 1,5 persen dari PDB ini tidak berat. Karena itu anggaran pertahanan seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Makin tinggi pertumbuhan ekonomi makin tinggi juga anggaran pertahanan," lanjut dia.