Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Saya Diminta Ulama Jadi Cawapres, Bukan Mau Saya...

Kompas.com - 27/03/2019, 15:24 WIB
Sabrina Asril

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin minta doa restu dan dukungan kepada ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wonosobo yang memenuhi Alun-alun Wonosobo dalam memperingati Harlah ke-96 NU.

"Apakah bapak ibu mau mendoakan dan mendukung saya (sebagai calon wakil presiden), pasti, yakin, janji," katanya di Wonosobo, Rabu (27/3/2019) seperti dikutip dari Antara.

Ia menuturkan NU siap menjaga negara, menjaga agama, baik melalui luar pemerintahan maupun di dalam pemerintahan melalui jalur struktural.

"Oleh karena itu ketika Pak Jokowi meminta kader NU-nya, kebetulan saya diminta untuk jadi wakilnya, NU menyatakan kami relakan dan akan 'all out' memenangkan Pak Jokowi dan kader NU, ini karena semangat NU menjaga dan mengawal negara," katanya.

Baca juga: Maruf Amin: Imbauan MUI agar Tidak Golput Sudah Sejak Pemilu 2014

Ia menuturkan banyak orang bertanya pada dirinya kenapa mau dicalonkan sebagai wakil presiden, padahal sudah menjadi Rois Am PBNU dan sudah menjadi Ketua Umum MUI.

"Pertama, saya diminta para ulama, bukan mau saya. Pak Jokowi minta didorong oleh para ulama. Kedua, hal ini untuk menghormati NU, karena Pak Jokowi minta kader NU berarti beliau mencintai NU," katanya.

Ia menyampaikan dirinya mau dicalonkan menjadi wapres karena menghormati ulama.

"Bisa saja Pak Jokowi memilih TNI, Polri, pengusaha, dan profesionalisme, tetapi Pak Jokowi tidak memilih mereka dan memilih saya yang ulama ini untuk jadi wapres berarti beliau mencintai ulama," katanya.

Ma'ruf memberikan semangat pada para santri agar selalu optimistis, harus semangat, karena santri itu bisa jadi apa saja.

"Bisa jadi kiai, bupati, wakil gubernur, wakil presiden, dan juga bisa jadi presiden seperti Gus Dur," katanya.

Ma'ruf juga meminta warga NU untuk tidak percaya pada berita hoaks atau berita bohong.

Pada pemilihan presiden dan wakil presiden 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. 

Halaman:
Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com