JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai tak masalah bila ada menteri yang ikut berkampanye dalam kampanye akbar yang berlangsung pada 24 Maret hingga 13 April.
Sebab, Kata Kalla, sebelum kampanye akbar, beberapa menteri juga turut menjadi juru kampanye namun tidak menggangggu kinerja mereka. Kalla mengatakan, biasanya menteri yang ikut dalam kampanye terbuka ialah menteri yang berasal dari partai politik.
"Ya justru banyak menteri ikut sebelum ini (kampanye akbar). Ini kan suatu kampanye terbuka, jadi resmi kampanye. Sebelumnya kan, kunjungan kenegaraan, kunjungan pemerintahan, itu menteri-menteri pada ikut. Kalau ini (kampanye akbar) enggak," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Baca juga: Putusan Bawaslu: Menteri Desa Langgar Administrasi Pemilu karena Tak Cuti Kampanye
Ia mengatakan, meski sejumlah menteri dari partai politik ikut berkampanye di kampanye akbar, roda pemerintahan tetap berjalan normal. Rapat-rapat pemerintahan tetap berjalan seperti biasa dengah intensitas yang sedikit berkurang.
Ia yang dilimpahi tugas untuk menjalankan roda pemerintahan selama Presiden Joko Widodo berkampanye juga kerap menelepon para menteri untuk mengontrol kinerja mereka. Dengan demikian target kerja pemerintah tetap bisa tercapai.
"Ya tetap jalan lah. Menteri-menteri juga setiap hari saya teleponin," ujar Wapres.
Baca juga: Menteri PANRB: ASN Tak Netral Kurang dari Satu Persen
"Sebulan terakhir ini kan masa politik terakhir, sebulan ini pasti kegiatan berbeda lah dibandingkan zaman dulu. Zaman dulu kan Anda lihat sendiri, sidang kabinet bisa 10 kali seminggu. Tapi sekarang ini, karena kesibukan masing-masing. Tapi tugas rutin tetap jalan," lanjut dia.