Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Jokowi Merasa Difitnah, padahal yang Lebih Banyak Dituduh Prabowo

Kompas.com - 27/03/2019, 06:32 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto lebih banyak difitnah daripada capres nomor urut 01 Joko Widodo.

"Saya kira masyarakat sudah sadar bahwa tuduhan-tuduhan itulah yang saya kira, Pak Jokowi merasa dia yang difitnah, padahal yang lebih banyak difitnah, yang lebih banyak dituduh adalah Pak Prabowo," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Pernyataan itu tiba-tiba dia lontarkan ketika ditanya soal persiapan debat keempat yang salah satunya mengangkat tema ideologi.

Baca juga: Pembubaran HTI Dinilai Jadi Senjata Jokowi pada Debat Keempat

Fadli ditanya selama ini Prabowo sering dicitrakan mendukung khilafah. Dalam debat nanti, apakah Prabowo akan menegaskan kembali bantahannya mengenai itu.

Menjawab pertanyaan tersebut, Fadli mengatakan bahwa itu merupakan salah satu fitnah terhadap Prabowo.

"Fitnahnya aneh-aneh lagi, dari mulai khilafah, zionis, ada ini, ada itu. Jadi Pak Prabowo yang sebenarnya korban hoaks, jadi jangan kebolak-balik," katanya.

Baca juga: Ini Aturan dan Rancangan Debat Keempat Pilpres 2019

Terkait tema ideologi dalam debat nanti, Fadli mengatakan hal tersebut sudah final. Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila. Menurut Fadli, Prabowo sangat memegang teguh ideologi negara itu.

"Bagi Pak Prabowo sendiri sebagai seorang mantan TNI, sudah mendarah daging di beliau soal itu, soal Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika. Enggak perlu diomongin lagi tapi sudah mendarah daging," kata Fadli.

Baca juga: Ini Nama 9 Panelis Debat Keempat Pilpres

Adapun Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat keempat Pemilihan Presiden 2019, Sabtu (30/3/2019). Debat bakal mempertemukan kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Tema yang diusung dalam debat keempat adalah ideologi, pemerintahan, keamanan, dan hubungan internasional.

Saat ini, KPU terus mempersiapkan pelaksanaan debat yang akan digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, itu.

Kompas TV Apa yang harus diperhatikan oleh kedua calon presiden terkait peningkatan kualitas keamanan dan pertahanan Indonesia? Dan bagaimana dengan ancaman keamanan yang muncul di dunia maya? Untuk membahasnya hadir di studio, Direktur Deteksi Ancaman Badan Siber dan Sandi Negara, Sulistyo, serta melalui sambungan skype pengamat pertahanan dan keamanan dari Universitas Padjajaran, Muradi. #CapresCawapres #KeamanandanPertahananIndonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com