JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin sekaligus Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta tim sukses Jokowi-Ma'ruf tak berbuat kesalahan dalam kampanye akbar yang berlangsung hingga 13 April.
Ia mengatakan, tak perlu strategi khusus dalam kampanye akbar, sebab yang terpenting adalah tidak adanya kesalahan yang justru dimainkan menjadi isu besar oleh penantang. Isu yang digoreng bisa jadi menggerus elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.
"Yang paling penting itu jangan bikin kesalahan. Seperti yang saya katakan, politik itu seperti main badminton, dapat poin kalau smash masuk atau lawan membuat kesalahan," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Baca juga: TKN Jokowi-Maruf Sebut Ada Bendera HTI di Kampanye Prabowo, Ini Kata Fadli Zon
Ia pun meyakini Jokowi-Ma'ruf bisa meraih kemenangan hingga 62 persen sebagaimana yang telah dicanangkan Jokowi namun harus diiringi dengan kerja keras. Sebab, berdasarkan survei sejumlah lembaga, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf belum mencapai angka 60 persen.
Kalla menambahkan beberapa hal yang masih harus dilakukan ialah menyampaikan secara masif program-program andalan Jokowi seperti Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, dan Kartu Pra-kerja.
Baca juga: Kampanye di Lombok, Prabowo Targetkan 90 Persen Suara
"Tidak ada yang tidak mungkin dalam suatu pemilu yang demokratis, bahwa itu (target 62 persen) bisa saja tetapi tentu harus diupayakan kerja keras. Karena berdasarkan survei-survei paslon 01 masih di bawah angka itu. Namun demikian tidak ada yang tidak mungkin," tutur Kalla.
"Jadi sisa tiga minggu, yang paling penting tiga minggu ini lebih kepada show off force, atau memperlihatkan dukungan-dukungan dan itu sangat penting," lanjut dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.