Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: Prabowo Kritik Presiden Soeharto dan SBY Soal Pembangunan Indonesia Timur

Kompas.com - 26/03/2019, 18:53 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Masinton Pasaribu menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat berkampanye di Merauke, Papua, Senin (25/3/2019).

Prabowo menyebut, wilayah timur Indonesia menjadi salah satu yang pembangunan kesejahteraan masyarakatnya kerap terlupakan oleh pemerintah pusat.

Masinton menilai kritik Prabowo tersebut ditujukan terhadap pemerintah di era Presiden Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca juga: Prabowo Berkomitmen Wujudkan Kesejahteraan di Wilayah Timur Indonesia

"Sangat mungkin pidato Prabowo sedang menggugat masa kepemimpinan 32 tahun Pak Harto dan 10 tahun Pak SBY yang mengabaikan pembangunan di kawasan Indonesia Timur dan Papua," ujar Masinton saat dihubungi, Selasa (26/3/2019).

Menurut Masinton, hanya pemerintahan Presiden Joko Widodo yang telah melakukan pembangunan secara nyata di Papua dan wilayah timur Indonesia.

Presiden Jokowi, kata Masinton, bisa datang ke Papua berulang kali untuk memastikan pembangunan jalan dan jembatan, serta infrastruktur pendukung lainnya.

"Dan BBM satu harga. Saya belum pernah lihat kepedulian dan kerja pemimpin lainnya seperti Pak Jokowi," kata anggota Komisi III DPR itu.

Masinton mengatakan, selama empat tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, pemerintah telah mewujudkan komitmen nyata dengan membangun infrastruktur dari wilayah ujung barat, tengah hingga wilayah timur Indonesia.

Konektivitas antar wilayah Indonesia menjadi prioritas pemerintah dalam konteks Indonesia sentris.

Pembangunan infrastruktur, kata Masinton, dilakukan untuk mengoneksikan dan mempermudah mobilitas masyarakat dalam bekerja dan berusaha.

Selain itu, pembangunan juga bertujuan untuk memeratakan pembangunan, menumbuhkan kegiatan ekonomi baru, serta meningkatkan distribusi barang dan jasa.

"Hasil akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengurangan kemiskinan dan pengangguran, serta pengurangan ketimpangan," ucap Masinton.

Ia memaparkan, sepanjang 2015-2019, pembangunan jalan trans-Papua menjadi salah satu agenda prioritas pembangunan infrastruktur luar Jawa.

Hingga akhir 2019, total panjang jaringan jalan Trans Papua 4.330 kilometer ditargetkan sudah tersambung seluruhnya.

Baca juga: Timses Jokowi: Prabowo Kurang Data soal Pembangunan di Indonesia Timur

"Jadi pernyataan Prabowo tentang Indonesia Timur tidak diperhatikan pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya oleh pemerintah pusat. Itu pernyataan mangkrak karena tidak membuka mata atas capaian kinerja empat tahun pemerintah," ujar Masinton.

"Tidak cukup meneropong luasnya Indonesia hanya dari Hambalang, karena Hambalang adalah simbol kemangkrakan, di sana ada proyek mangkrak karena dikorupsi," tambahnya.

Sebelumnya, Prabowo menegaskan bahwa dirinya dan calon wakil presiden Sandiaga Uno berkomitmen untuk membangun kesejahteraan bagi masyarakat yang selama ini tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat, khususnya di wilayah timur Indonesia.

Oleh sebab itu pihaknya memilih tagline "Bergerak Dari Timur untuk menyelamatkan Indonesia" dalam mengawali rangkaian kampanye rapat umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com