Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Elektoral Saat Ini Dinilai Kekanak-kanakan

Kompas.com - 25/03/2019, 15:33 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai dunia politik saat ini bersifat kekanak-kanakan atau disebut infantil disorder.

Hal itu diungkapkan Ari saat acara diskusi bertajuk "Persaingan Makin Ketat: Siapa Selamat, Siapa Blunder?", di Kafe Kanorai, Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019).

"Saya bilang politik elektoral sekarang mengidap infantil disorder. Infantil istilah psikologis sebenarnya, intinya bagaimana bersifat kekanak-kanakan," ungkap Ari.

Baca juga: Jubir BPN Prabowo-Sandiaga: Lembaga Survei Sering Error

Sifat tersebut, katanya, menghilangkan rasa objektivitas seseorang ketika memandang sesuatu.

Menurutnya, hal itu tercermin ketika muncul hasil survei terkait elektabilitas kandidat Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Ari mengatakan, orang akan menilai sistem demokrasi hingga lembaga tersebut berada di jalan yang benar jika hasil survei menguntungkan kandidat yang didukung.

Baca juga: Di Balik Survei Litbang Kompas, dari Penentuan Responden hingga Cara Kerja Penyurvei...

Namun, jika ada konten yang merugikan calon yang didukung, orang tersebut akan menyalahkan hal lain.

"Sebaliknya kalau ada hasil survei, konten, apapun, yang tidak sesuai, yang tidak menguntungkan calon yang didukung, karena fanatisme politik tadi, maka dia mengatakan demokrasi tidak berjalan dengan baik, surveinya salah, alat ukurnya salah," katanya.

"Jadi orang tidak bisa melihat lagi objektivitas itu," sambung dia.

Kompas TV Kurang dari sebulan Pemilihan Umum 2019 akan digelar. Pekerjaan rumah bukan hanya milik pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk merebut suara rakyat. Partai politik pengusung kedua pasangan calon juga punya tugas yang tak kalah besarnya yaitu agar bisa lolos dari ambang batas parlemen. Pada Pemilu 2014 lalu ambang batas parlemen masih di angka 3,5 persen dari 12 parpol peserta pemilu ada 10 parpol yang lolos dan mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Tugas partai politik kini kian berat. Ambang batas parlemen naik menjadi 4 persen. Hasil Survei Litbang Kompas yang digelar sejak tanggal 22 Februari hingga 5 Maret 2019 menunjukan hanya 4 dari 16 parpol peserta Pemilu 2019 yang elektabilitasnya langsung memenuhi ambang batas parlemen. Sementara ada 5 parpol yang memenuhi ambang batas dengan <em>margin of error</em> yang besarannya sekitar 2,2 persen. #SurveiElektabilitas #SurveiLitbangKompas #SurveiPartaiPolitik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com