Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN: Di Tempat Kami Enggak Ada Orang seperti Ratna Sarumpaet, Fadli Zon, Amien Rais...

Kompas.com - 25/03/2019, 10:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nuansa kegembiraan akan dibangun pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Kiai Haji Ma'ruf Amin selama masa kampanye terbuka Pemilu Presiden 2019.

Menurut Jokowi, nuansa ini akan memberikan diferensiasi dari nuansa politik saat ini yang penuh hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian.

"Ya, kami ingin melakukan sesuatu yang berbeda. Lebih kepada keriangan serta kegembiraan," ujar Jokowi di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten, Minggu (24/3/2019).

"Masa kita harus kampanye, yang seram-seram. Karena ini memang pesta demokrasi," lanjut dia.

Baca juga: Saat Jokowi Membangga-banggakan Maruf Amin...

Oleh sebab itu, Jokowi dan tim suksesnya telah merancang desain setiap kampanye terbuka, yakni dengan menggabungkan pertunjukan seni budaya dengan orasi politik mengenai program kerja dan menangkal hoaks.

Contohnya, ketika Jokowi menghadiri kampanye terbuka di Banten. Untuk menuju lokasi acara, ia datang menggunakan kereta kuda diiringi dengan ragam budaya khas Provinsi Banten.

Usai itu, ia kemudian memberikan orasi politik di hadapan pendukung.

Baca juga: Jokowi: Masak Kampanye, yang Seram-seram...

Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto menambahkan, pihaknya memiliki modal sumber daya yang mampu mewujudkan nuansa kegembiraan dan keriangan tersebut.

"Kita lihat ada Pak Wishnutama yang sangat dikenal bagaimana kreativitasnya dapat membawa kegembiraan dalam politik. Kemudian Pak Erick Thohir dengan pengalamannya memimpin Asean Games. Semua adalah sosok-sosok berkepribadian baik," ujar Erick.

"Di tempat kami enggak ada orang-orang seperti Ratna Sarumpaet, Fadli Zon dan Pak Amien Rais, enggak ada di tempat kami," lanjut dia.

Baca juga: Jokowi Yakin Raih Suara 57-58 Persen di Pemilu 2019

Ia menambahkan, rakyat sudah lelah dengan ketegangan politik. Oleh sebab itu, desain politik kreatif dan dibalut kebudayaan perlu ditampilkan.

Jokowi-Ma'ruf menargetkan meraih suara di atas 55 persen pada Pemilu 2019 ini.

Target tersebut naik sekitar 5 persen dibandingkan pencapaian suara pada Pemilu 2014 silam.

Pada Pemilu 2014 yang lalu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih 70.997.085 (53,15 persen) suara tingkat nasional.

Sementara, sang rival Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraup suara 62.576.444 (46,85 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Nasional
Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Nasional
Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Nasional
OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi 'Online'

OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi "Online"

Nasional
Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Nasional
Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com