Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Bawa Foto Saya dari Atambua sampai Kupang, Pasti Orang-orang Tahu Saya...

Kompas.com - 24/03/2019, 08:57 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu daerah prioritas kementeriannya dalam hal penyediaan listrik dan air bersih. 

"Hati saya pasti di NTT. Coba saja, bawa foto saya tanpa nama dari Atambua sampai Kupang dan dari Larantuka sampai Labuan, pasti orang tahu saya," ujar Jonan di Sekolah Luar Biasa Negeri Kupang Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Sabtu (23/3/2019).

Ia mengatakan, rasio elektrifikasi di NTT merupakan yang terendah di Indonesia, hanya sekitar 62 persen, berada di bawah Maluku dan Papua.

Baca juga: Jonan: Tidak Banyak yang Tahu, 50 Persen Anggaran Kementerian ESDM Dikembalikan ke Rakyat

Papua, lanjut dia, sudah mencapai 90 persen.

"Kami sudah sepakat. PLN akan mati-matian memenuhi sampai 90 persen lebih. Hanya kami minta, kalau kesulitan lahan dan lain sebagainya, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bisa membantu kami mengatasi ini," ucapnya. 

Dalam mendukung upaya peningkatan elektrifikasi di NTT, kata Jonan, Kementerian ESDM juga akan meningkatkan pengadaan penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS).

Baca juga: Jonan Sebut Rasio Elektifikasi NTT Paling Rendah di Indonesia

Kemudian pengadaan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) untuk rumah warga yang tidak mampu bayar listrik dan tidak punya jaringan PLN, serta pengadaan sumur bor air bersih. 

Pada tahun 2018, pengadaan PJUTS untuk NTT di 1.034 titik. Pada tahun 2019, dari sekitar 21.280 seluruh Indonesia, NTT mendapat pengadaan PJUTS di 1.000 titik.

"NTT usul saja selama lima tahun, butuh PJUTS berapa supaya bisa dicicil selama lima tahun. Untuk masyarakat yang ada jaringan listrik, tetapi tidak mampu bayar biaya sambung, kami bersama PLN carikan biaya sambung," ujar Jonan. 

Baca juga: Menteri Jonan Senang Pembangunan Lapangan Gas di Madura Hemat 49 Juta Dollar AS 

"Untuk LTSHE, tahun ini jatahnya NTT hanya sekitar 13.000, tetapi saya tegaskan dengan teman-teman, kami naikkan sampai 25.000," katanya. 

Sementara itu untuk pengadaan sumur bor, pada tahun 2018 NTT hanya mendapat 11 unit dari 506 unit pembangunan di seluruh Indonesia.

"Saya secara pribadi agak menyesal karena saya tahu daerah ini kebanyakan sulit air. Tahun 2019, dari 650 pembangunan sumur bor, 15 unit alokasi buat NTT, tetapi ditambahkan jadi 50 titik dan bisa layani 150.000 sampai 200.000 jiwa," ujar Jonan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com