Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2020, Jokowi Akan Bangun 3.000 BLK Komunitas di Pondok Pesantren

Kompas.com - 23/03/2019, 22:33 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Presiden Jokowi menargetkan pondok pesantren (ponpes) di seluruh Indonesia dilengkapi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas.

Jokowi menyebut BLK Komunitas ini penting untuk meningkatkan keterampilan para santri untuk menghadapi bonus demografi 2025-2030.

Ia memaparkan, pada tahun 2017, BLK Komunitas ada 50 buah. Kemudian meningkat menjadi 75 buah pada tahun 2018. Jokowi ingin tahun 2019 ini dibangun 1.000 buah dan bertambah menjadi 3.000 buah pada 2020 mendatang.

"Ini untuk apa? untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia para santri yang ada di ponpes-ponpes," ujar Jokowi, saat menghadiri Silaturahim Kiai dan Tokoh se-Eks Karesidenan Kedu, di Gedung Tribakti Kota Magelang, Sabtu (23/3/2019) sore.

Baca juga: Jokowi: 4,5 Tahun Saya Dituduh-tuduh, Saya Diam, Sekarang Saya Mau Jawab....

Selain itu, Jokowi juga sudah mulai membangun Bank Wakaf Mikro (BWM) di 44 Ponpes di Indonesia.

BWM ini tidak lain untuk menggerakkan ekonomi umat. Ia berujar, saat ini tercatat ada 29.000 ponpes yang tersebar di seluruh Indonesia. Mayoritas ponpes itu membutuhkan perhatian khusus.

"Semakin sering saya ke ponpes, semakin saya tahu apa yang menjadi masalah. Sehingga nantinya payung hukum ponpes, UU Ponpes harus didorong agar segera selesai sehingga gampang sekali mengalokasikan APBN ke ponpes-ponpes," ucap Jokowi disambut riuh tepuk tangan para tamu yang hadir.

Lebih lanjut, program-program di ponpes tersebut menjadi salah satu pekerjaan besar yang terus digerakkan untuk membangun sumber daya manusia setelah 4,5 tahun ini fokus pada pembangunan infrastruktur.

Program lainnya, kata Jokowi, adalah menerbitkan KIK (Kartu Indonesia Kuliah) sebagai kelanjutan dari KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk siswa SD-SMA.

Menurut Jokowi, KIK merupakan upaya agar anak-anak Indonesia bisa mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Saya memang terbiasa kerja satu-satu, tidak semua dikerjakan tapi tidak kelihatan. Jadi kontrolnya gampang," tambahnya.

Sebelumnya, anggota DPR RI Abdul Kadir Karding yang turut hadiri dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa UU tentang Ponpes yang saat ini sedang diperjuangkan Jokowi akan memperkuat dan memperkokoh dakwah Islam Ahlisunnah wal Jamaah ke depan.

Ia berterima kasih kepada Jokowi yang selama ini telah memberikan pengakuan para santri dan peran kiai yang telah merebut kemerdekaan, mengisi kemerdekaan, dengan menetapkan Hari Santri Nasional 22 Oktober.

"Bagi kami ini penghormatan atas perjuangan para kiai dan santri di Indonesia," ucap Karding.

Baca juga: Maruf Amin: Kalau Enggak Mau Pilih Jokowi, Pilih Saja Saya

Karding menyebutkan, sejumlah program Jokowi yang dinilai berpihak pada kyai dan santri antara lain Hari Santri Nasional, pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa), BWM, hingga BLK Komunitas.

Untuk itu pihaknya berharap, Jokowi bisa meningkatkan dan memperbanyak program-program seperti itu.

"Para kiai di sini mendoakan agar Pak Jokowi tegar dan sabar menghadapi fitnah dan hoaks,” ungkap Karding yang juga Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf itu.

Untuk diketahui, Jokowi hadir di Magelang untuk menghadiri silaturahmi dengan ulama dan tokoh se-Eks Karesidenan Kedu di Gedung Tribakti, Kota Magelang.

Sebelumnya, Jokowi sempat berkunjung ke Pondok Pesantren Darussalam Watucongol, Muntilan, Kabupaten Magelang. Dilanjutkan silaturahim dengan alim ulama dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren API Asri Tegalrejo Kabupaten Magelang.

Kompas TV Dalam deklarasi ini Jokowi berharap target suara besar di Yogyakarta mencapai 70 persen, ia mengajak pendukungnya untuk bekerja keras untuk mencapai target itu. Jokowi juga berbicara soal dirinya yang banyak menghabiskan waktu di Yogyakarta terutama saat menempuh pendidikan. #JokoWidodo #Yogyakarta #Pilpres2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com