Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Pengamat, Partai-partai Baru Belum Berikan Harapan Perubahan

Kompas.com - 22/03/2019, 19:11 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari President University, Muhammad AS Hikam, menilai, sebagian besar partai baru tidak memiliki kemauan politik untuk membuat pembaharuan demokrasi di Indonesia.

Ia menyoroti beberapa partai baru yang dianggapnya hanya memperjuangkan kepentingan individu tertentu.

"Pada Pemilu 2019 masyarakat mengharapkan ada perubahan demokrasi dari partai baru. Namun, beberapa partai baru, seperti Berkarya dan Garuda enggak memiliki ideologi, jadi hanya memperjuangkan individu yang sekadar ingin membuat partai baru saja. Sampai sekarang kedua partai itu tidak pernah melakukan pidato politik," ujar Hikam di Kantor Para Syndicate, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).

Baca juga: Pakar: UU Pemilu Tak Hanya Rugikan Partai Baru, tetapi Juga Masyarakat

Hal ini, menurut dia, membuat partai-partai baru ini diprediksi tak mampu memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen pada Pemilu 2019.

Salah satunya, survei yang dilakukan Litbang Kompas. Berdasarkan survei itu, elektabilitas Berkarya di kisaran 0,5 persen dan Garuda sebesar 0,2 persen.

"Ada individu yang ingin membuat partai karena kepentingannya sendiri, tapi ada juga partai baru yang hadir karena kecewa dengan partai-partai yang sudah ada. Sayangnya, dari partai-partai baru, tidak ada kemauan untuk membuat perubahan," kata Hikam.

Baca juga: KPU: Ikut Pileg 2019 Lewat Partai Baru, Anggota DPR Harus Mundur

Hikam menjelaskan, pembaharuan dalam politik di Indonesia saat ini dibutuhkan karena masyarakat membutuhkan sebuah reformasi politik.

Jika tidak ada perubahan yang dibawa oleh parpol baru, menurut dia, kemungkinan evaluasi untuk parpol dan DPR RI yang dikeluhkan masyarakat saat ini tidak akan ada perubahan.

"Saat ini kan muncul korupsi dari para kader parpol bahkan ketua umumnya. Maka, partai baru diharapkan memberikan pembaharuan. Namun, kalau untuk kepentingan individu saja, ya perubahan dan evaluasi parpol serta parlemen akan mandek," ujar Hikam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com