Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indo Barometer: 64,9 Persen Publik Puas terhadap Kinerja Jokowi

Kompas.com - 21/03/2019, 15:00 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga survei Indo Barometer melakukan survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja calon presiden Joko Widodo selama menjabat sebagai presiden. Hasilnya, sebanyak 64,9 persen menyebut puas dengan kinerja Jokowi.

"Ini masih tinggi karena di atas 50 persen," ujar peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli, dalam konferensi pers di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Sementara itu, jumlah responden yang tidak puas dengan kinerja Jokowi ada 30,9 persen. Sebanyak 4,2 persen mengatakan tidak tahu.

Baca juga: Survei Indo Barometer: Elektabilitas Jokowi-Maruf 50,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 28,9 Persen

Jika digabungkan dengan tingkat kepuasan terhadap Wakil Presiden Jusuf Kalla, tingkat kepuasannya sebesar 64,1 persen. Persentase yang tidak puas sebanyak 31,2 persen dan yang tidak menjawab 4,8 persen.

"Kalau kami breakdown, yang menyatakan puas mayoritas memilih Jokowi-Ma'ruf dalam pilpres," ujar Hadi.

Hadi menyebutkan beberapa hal yang menjadi alasan responden puas dengan kinerja Jokowi-JK.

Alasan yang paling banyak diungkapkan adalah soal pembangunan merata sampai ke desa, kinerja dianggap baik, dan banyak program bermanfaat, seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.

Baca juga: Para Nyai Pesantren Bersatu Dukung Jokowi

Sementara itu, hal yang menjadi alasan responden tidak puas adalah soal sulitnya mencari lapangan pekerjaan, harga kebutuhan pokok naik, dan perekonomian yang dinilai semakin sulit.

Survei ini dilakukan dari 6 Februari sampai 12 Februari 2019 di 34 provinsi. Jumlah sampel pada survei sebanyak 1.200 responden dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen. Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen.

Adapun metode penarikan survei ini menggunakan multistage random sampling.

Kompas TV Calon Presiden nomor urut 01, #JokoWidodo, menanggapi hasil survei terbaru Litbang Kompas yang menunjukkan tren penurunan elektabilitasnya bersama Ma'ruf Amin.Joko Widodo menyebut hasil survei nantinya akan menjadi bahan evaluasiuntuk tim dan para pendukung agar bekerja lebih keras. #LitbangKompas #pilpres2019

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com