JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest mengatakan survei Litbang Kompas menjadi pecutan bagi partainya untuk semakin bekerja keras satu bulan jelang pemilu. Berdasarkan survei itu, PSI diprediksi tidak lolos parlemen karena elektabilitasnya hanya 0,9 persen.
Rian mengatakan melewati ambang batas parlemen adalah ujian PSI sebagai partai baru.
"Sebagai partai baru, hasil survei kami pada akhirnya akan terbiaskan oleh margin of error. Dari PSI yang berisi semangat muda, ya harus dikasih ujian terus dong. Mana seru berpolitik kalau mudah-mudah saja," ujar Rian ketika dihubungi, Kamis (21/3/2019).
Rian mengatakan beberapa lembaga survei sebenarnya telah mengumumkan hasil yang berbeda dari Litbang Kompas. Kata dia, elektabilitas PSI pernah disebut berada pada posisi 3 sampai 4 persen.
Baca juga: Survei Litbang ”Kompas”, 7 Parpol Terancam Tak Lolos ke Senayan
Namun, semua hasil survei tersebut menjadi evaluasi bagi PSI. Rian menegaskan kader PSI semakin semangat untuk berjuang menuju parlemen.
"Seluruh kajian lembaga survei kami anggap sebagai pecutan agar PSI lebih giat dan gencar lagi turun ke warga, komunitas dan para influencer," kata Rian.
Survei Litbang Kompas menggunakann metode pengumpulan data lewat wawancara tatap muka pada 22 Februari-5 Maret 2019 terhadap 2.000 responden.
Responden dipilih secara acak sederhana dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia.
Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian ini sebesar +/- 2,2 persen dengan kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.