Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan Survei Internal, Ini Sebab Elektabilitas Prabowo-Sandiaga Ungguli Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 21/03/2019, 08:57 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Fadli Zon mengklaim bahwa berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat ini sudah melampaui Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Namun, Fadli tidak menyebut secara spesifik hasil dari survei internal. Ia hanya menyebut elektabilitas Prabowo-Sandiaga unggul tipis dari Jokowi-Ma'ruf.

Lantas apa penyebab elektabilitas Prabowo-Sandiaga meningkat?

Menurut Fadli, program yang ditawarkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 di bidang ekonomi memnberikan dampak yang cukup signifikan.

"Saya kira program ekonomi ya dan juga program-program yang langsung aktual disampaikan lebih realistis," ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Survei Internal BPN, Jokowi Masih Unggul, tapi Tak Sampai 10 Persen

Dalam berbagai kesempatan kampanye, Prabowo maupun Sandiaga kerap menyinggung persoalan kedaulatan pangan dan penciptaan lapangan kerja.

Mereka juga sering bertemu dengan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan bicara soal entrepreneurship.

Isu lain yang diangkat belakangan ini adalah penurunan tarif dasar listrik.

Fadli menilai berbagai isu tersebut yang paling dirasakan oleh masyarakat saat ini.

Baca juga: Penyebab Elektabilitas Jokowi-Maruf Turun Menurut Litbang Kompas

"Ya artinya memberikan kemudahan-kemudahan hidup bagi masyarakat secara konkret. Dari apa yang sekarang dirasakan masyarakat makin susah," kata fadli.

Secara terpisah Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak menuturkan bahwa ada beberapa program yang memang digunakan untuk menggaet pemilih dari generasi muda.

Program-program itu antara lain, Rumah Siap Kerja, KTP elektronik (E-KTP) sebagai kartu multiguna dan revitalisasi pertanian.

Program Rumah Siap Kerja baru saja diluncurkan pada Sabtu (16/3/2019) dan bertujuan untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.

Rumah Siap Kerja memiliki beberapa fasilitas seperti pencarian lapangan kerja yang dihubungkan dengan banyak situs pemerintah dan swasta, serta pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan minat dan bakat.

Sementara, gagasan menjadikan E-KTP sebagai kartu multiguna untuk mengakses seluruh program pemerintah diungkapkan Sandiaga pada saat debat ketiga pilpres.

"Bagi anak muda, ada Rumah Siap Kerja, EKTP sebagai satu kartu multiguna, revitalisasi pertanian," kata Dahnil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com