Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 1 Lagi Terduga Teroris Jaringan Sibolga

Kompas.com - 20/03/2019, 20:24 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi kembali menangkap seorang terduga teroris berinisial M alias Abu Arkam, di Berau, Kalimantan Timur, Selasa (19/3/2019).

M diduga merupakan anggota dari kelompok teroris jaringan Sibolga. Ia menjadi anggota kedelapan dari jaringan tersebut yang dibekuk polisi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan M terdeteksi melalui jaringan komunikasi.

"Pada tanggal (Selasa) 19 Maret yang lalu berhasil diamankan kembali satu kelompok jaringan ini atas nama M alias Abu Arkam. Ditangkap di wilayah Kalimantan Timur, tepatnya di wilayah Berau," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Klaten Akan Diperistri Husain, Ahli Bom JAD Sibolga

Menurut Dedi, M juga sudah merencanakan penyerangan terhadap aparat keamanan.

M, kata Dedi, ingin segera melakukan penyerangan karena diduga terpicu dari penangkapan anggota jaringan lainnya.

"Yang bersangkutan juga dalam hasil komunikasi yang berhasil kita dapat dan hasil pemeriksaan dari Densus maupun satgas, betul-betul memiliki keinginan yang sangat kuat untuk sesegera mungkin melakukan tindakan amaliyah. Ini terpicu juga dengan kejadian yang ada di Sibolga," ungkapnya.

Para terduga teroris ini diduga tergabung dalam satu jaringan teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

Selain Husain alias AH, polisi juga telah menciduk beberapa terduga anggota dalam jaringan tersebut.

Aparat awalnya menangkap P di Lampung pada Sabtu (9/3/2019). Kemudian, diikuti dengan penangkapan Husain alias AH di Sibolga, Sumatera Utara, pada Selasa (13/3/2019).

Tim Densus 88 kemudian menciduk AK alias Ameng dan ZP atau Ogel yang ditangkap di Sibolga, Selasa (12/3/2019).

Baca juga: Terduga Teroris yang ditangkap di Klaten Berencana Buat Bom Mobil

Keesokan harinya, Rabu (13/3/2019), polisi menangkap R alias S dan M yang ditangkap di Tanjungbalai, Sumatera Utara,

Kemudian, ditangkap YS alias Khodijah, Kamis (14/3/2019) sore.

Namun, YS tewas karena diduga bunuh diri dengan cara menenggak zat kimia keras. Aparat menemukan YS dalam kondisi sakit pada Senin (18/3/2019). Ia diperiksa di rutan Polda Metro Jaya, Jakarta.

Setelah pertolongan pertama tidak membuahkan hasil, aparat melarikan YS ke rumah sakit. Akan tetapi, nyawa YS tidak tertolong.

Kompas TV Sejumlah kepala negara juga mengucapkan turut berduka atas jatuhnya korban serangan teror di Selandia Baru. Salah ketiga kepala negara tersebut, seperti Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. #PenembakanSelandiaBaru #SelandiaBaru #TerorSelandiaBaru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com