JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Fadli Zon berpandangan bahwa posisi pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak aman jelang Pilpres 2019.
Sebab, berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas, elektebilitas Jokowi-Ma'ruf berada di bawah angka 50 persen.
Menurut Fadli, petahana tak memiliki peluang untuk memenangkan pilpres jika elektabilitasnya tak melampaui angka 50 persen.
Sementara, hanya tersisa waktu kurang dari satu bulan jelang masa pencoblosan pada 17 April 2019 mendatang.
Baca juga: Tak Percaya Survei Kompas, Fadli Zon Yakin Prabowo-Sandi Sudah Unggul
"Saya melihat kalau seorang petahana itu sudah di bawah 50 persen, kalau menurut statistik itu di mana-mana artinya kalah," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Di sisi lain, lanjut Fadli, berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat ini sudah melampaui Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Oleh sebab itu dirinya yakin pasangan Prabowo-Sandiaga dapat mengungguli pasangan Jokowi-Ma'ruf pada pilpres mendatang.
"Strategi ke depan tentu akan terus berkampnye dengan waktu yang masih ada kurang lebih 28 hari. Saya kira ini waktu yang cukup untuk mengkokohkan kemenangan Prabowo-Sandi," ucap Wakil Ketua DPR itu.
"Jadi kami semakin yakin ke depan Insya Allah Prabowo-Sandi akan menang," kata Fadli.
Survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019 menunjukkan, jarak elektabilitas antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menipis.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia.
Baca juga: Respons Survei Litbang Kompas, TKN Fokus Konsolidasi dan Kejar Undecided Voters
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.
Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menuliskan, jarak elektabilitas kedua pasangan calon semakin menyempit, 11,8 persen.
Pada survei Litbang Kompas sebelumnya, Oktober 2018, perolehan suara keduanya masih berjarak 19,9 persen dengan keunggulan suara di pihak Jokowi-Ma'ruf.
Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 52,6 persen, Prabowo-Sandiaga 32,7 persen, dan 14,7 responden menyatakan rahasia.