JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, berpendapat, hasil survei terbaru Litbang Kompas memperlihatkan elektabilitas dua pasang capres cawapres yang bertanding pada Pemilu 2019 sudah dalam tahap maksimum.
"Perkiraan hasil (ekstrapolasi) mencapai 56,8 persen bagi Jokowi-Ma'ruf dibandingkan Prabowo-Sandiaga 43,2 persen, adalah gambaran pematangan maksimum pendukung die hard masing-masing pasangan calon," ujar Hasto dalam siaran pers, Rabu (20/3/2019).
Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Sandiaga Naik Versi Survei Litbang Kompas, Ini Tanggapan BPN
Tinggal seluruh elemen pendukung Jokowi-Ma'ruf, baik partai politik koalisi, relawan dan ormas, kini semakin memperkuat kerja teritorial demi mempertebal selisih kemenangan.
Oleh karena itu, memanfaatkan sisa masa kampanye, keunggulan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dalam survei harus diikuti juga dengan konsolidasi masif dan multidimensi. Konsolidasi ini berorientasi pada kesatuan gerak dan langkah di lapangan.
"Apapun, pemilu hanya alat untuk mencari pemimpin. Seluruh partai politik pendukung Pak Jokowi akan mengedepankan langkah rekonsiliasi akibat ketegangan politik selama pemilu berlangsung," kata Hasto.
Diketahui, survei Litbang Kompas yang dilakukan 22 Februari-5 Maret 2019 menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 49,2 persen.
Baca juga: Elektabilitas Turun Versi Survei Litbang Kompas, TKN Anggap Biasa
Sementara, elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 37,4 persen. Adapun sebanyak 13,4 persen responden masih menjawab rahasia.
Survei dilakukan terhadap 2.000 responden yang dipilih secara acak memakai metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Jokowi-Maruf 49,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 37,4 Persen
Dengan metode ini, tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen dan margin of error sekitar 2,2 persen.
Pernyataan Hasto di atas bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 56,8 persen dan Prabowo-Sandiaga 43,2 persen itu merupakan hasil ekstrapolasi Litbang Kompas.
Diasumsikan bahwa kelompok yang belum memutuskan pilihannya berdasarkan hasil survei (13,4 persen) terbagi secara proporsional ke kedua pasangan calon didasarkan perolehan elektabilitas masing-masing.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.