Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN: Survei Litbang Kompas Gambaran Pematangan Maksimum Pendukung 'Die Hard' Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi

Kompas.com - 20/03/2019, 13:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, berpendapat, hasil survei terbaru Litbang Kompas memperlihatkan elektabilitas dua pasang capres cawapres yang bertanding pada Pemilu 2019 sudah dalam tahap maksimum.

"Perkiraan hasil (ekstrapolasi) mencapai 56,8 persen bagi Jokowi-Ma'ruf dibandingkan Prabowo-Sandiaga 43,2 persen, adalah gambaran pematangan maksimum pendukung die hard masing-masing pasangan calon," ujar Hasto dalam siaran pers, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Sandiaga Naik Versi Survei Litbang Kompas, Ini Tanggapan BPN

 

Tinggal seluruh elemen pendukung Jokowi-Ma'ruf, baik partai politik koalisi, relawan dan ormas, kini semakin memperkuat kerja teritorial demi mempertebal selisih kemenangan.

Oleh karena itu, memanfaatkan sisa masa kampanye, keunggulan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dalam survei harus diikuti juga dengan konsolidasi masif dan multidimensi. Konsolidasi ini berorientasi pada kesatuan gerak dan langkah di lapangan.

"Apapun, pemilu hanya alat untuk mencari pemimpin. Seluruh partai politik pendukung Pak Jokowi akan mengedepankan langkah rekonsiliasi akibat ketegangan politik selama pemilu berlangsung," kata Hasto.

Hasil Survei Litbang Kompas

Diketahui, survei Litbang Kompas yang dilakukan 22 Februari-5 Maret 2019 menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 49,2 persen.

Baca juga: Elektabilitas Turun Versi Survei Litbang Kompas, TKN Anggap Biasa

Sementara, elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 37,4 persen. Adapun sebanyak 13,4 persen responden masih menjawab rahasia.

Survei dilakukan terhadap 2.000 responden yang dipilih secara acak memakai metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Jokowi-Maruf 49,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 37,4 Persen

Dengan metode ini, tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen dan margin of error sekitar 2,2 persen.

Pernyataan Hasto di atas bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 56,8 persen dan Prabowo-Sandiaga 43,2 persen itu merupakan hasil ekstrapolasi Litbang Kompas.

Diasumsikan bahwa kelompok yang belum memutuskan pilihannya berdasarkan hasil survei (13,4 persen) terbagi secara proporsional ke kedua pasangan calon didasarkan perolehan elektabilitas masing-masing.

Kompas TV Survei terbaru Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019 menunjukkan, jarak elektabilitas antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, semakin tipis. Elektabilitas Jokowi-Maruf berada di angka 49,2 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia. #SurveiKompas #LitbangKompas #Elektabilitas #JokowiAmin #PrabowoSandi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com