Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Johar Arief

Produser Program Talk Show Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Wartawan dan saat ini produser program talk show Satu Meja The Forum dan Dua Arah di Kompas TV ? Satu Meja The Forum setiap Rabu pukul 20.00 WIB LIVE di Kompas TV ? Dua Arah setiap Senin pukul 22.00 WIB LIVE di Kompas TV

Pascadebat, Kemana Pemilih Pemula Berlabuh?

Kompas.com - 20/03/2019, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


MASA kampanye pilpres 2019 tinggal menyisakan waktu kurang dari satu bulan sebelum berakhir pada 13 April 2019. Memasuki masa-masa akhir, kampanye yang dilakukan oleh kedua kubu kini berfokus pada perebutan suara pemilih gamang (swing voters dan undecided voters), yang di dalamnya termasuk pemilih pemula.

Meskipun pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 berada di atas angin jika menilik sejumlah hasil survei elektabilitas terakhir, namun dipastikan perebutan suara pemilih gamang belum berakhir.

Berdasarkan beberapa hasil survei terakhir, jumlah pemilih gamang atau mereka yang belum menentukan pilihan bervariasi mulai dari 9 persen hingga 30 persen.

Dengan selisih elektabilitas antara kedua pasangan calon yang masih bervariasi berdasarkan sejumlah survei terakhir, yakni antara 9 persen hingga 28 persen, suara pemilih gamang dinilai masih akan menjadi penentu kemenangan yang layak diperjuangkan hingga akhir.

Bagaimana strategi dan isu ‘seksi’ untuk merebut hati pemilih gamang dan pemilih pemula di sisa masa kampanye akan diperbincangkan dalam program talkshow Satu Meja The Forum yang disiarkan secara langsung di Kompas TV, Rabu (20/3), pukul 20.00 WIB.

Turut dibahas pada panggung Satu Meja The Forum hasil survei elektabilitas yang dilakukan Litbang Kompas terhadap kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Merebut suara pemilih pemula

Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, warga negara Indonesia yang genap berusia 17 tahun pada 17 April 2019 berhak memberikan suaranya pada Pemilu 2019.

Meskipun data jumlah pemilih pemula beragam, namun secara kualitatif suara mereka memberikan kontribusi cukup signifikan bagi kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Data KPU menyebutkan potensi pemilih pemula, atau yang baru berusia 17 tahun pada hari pemungutan suara, mencapai lebih dari 7 juta.

Sementara berdasarkan data Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) Ditjen Dukcapil, pemilih pemula yang akan berusia 17 tahun pada 1 Januari 2018 hingga 17 April 2019 sebanyak lebih dari 5 juta jiwa.

Debat pilpres ketiga yang diikuti cawapres pada 17 Maret 2019 lalu menjadi ajang untuk merebut hati para pemilih pemula. Penekanan kepada pemilih pemula jelas tampak pada isu dan narasi visi misi yang diangkat oleh kedua cawapres.

Cawapres nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin, menawarkan program Kartu Indonesia Pintar khusus Kuliah (KIP Kuliah) yang menyasar siswa dan lulusan SMA atau sederajat yang merupakan pemilih pemula. Pun tampak dari narasi visi yang disampaikan Ma’ruf.

“Oleh karena itu, kepada anak-anak semua, saya nyatakan kalian jangan takut untuk bermimpi, jangan takut untuk bercita-cita," ungkap Ma’ruf saat menyampaikan visi misi di awal debat.

Sementara cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, menyasar para pemilih pemula melalui gagasan penghapusan Ujian Nasional (UN) dan menggantinya dengan penelusuran minat dan bakat.

Ujian Nasional, meskipun kini tak lagi dijadikan satu-satunya penentu kelulusan siswa, harus diakui tetap dianggap sebagai momok menakutkan oleh para siswa, terutama bagi siswa di daerah dimana kualitas pendidikan relatif tertinggal.

Kedua isu yang menyasar kelompok pemilih pemula tersebut turut dibahas pada panggung Satu Meja The Forum. Menarik untuk mengupas lebih dalam apakah gagasan ini telah melalui kajian komprehensif dan mendalam oleh tim sukses, atau hanya sekadar isu yang politisasi guna merebut suara pemilih pemula.

Kampanye terbuka

Pertarungan perebutan suara pemilih gamang tampaknya akan menjadi titik berat pada masa kampanye terbuka yang dimulai 24 Maret hingga 13 April 2019. Pada masa ini, kampanye diperbolehkan dilakukan di ruang terbuka.

Berbeda dengan masa kampanye pertemuan terbatas sebelumnya yang hanya diperbolehkan diselenggarakan di dalam ruangan atau gedung tertutup, kampanye terbuka tidak mengenal pembatasan jumlah massa.

Bagaimana strategi kedua kubu pada kampanye terbuka untuk merebut suara pemilih gamang akan dibahas mendalam pada panggung Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (20/3), mulai pukul 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com