JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar bidang Media dan Penggalangan Opini Ace Hasan Syadzily menuturkan, sikap Erwin Aksa mendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bertentangan dengan amanat tertinggi partai.
Ace menegaskan, Partai Golkar telah menyatakan mendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019. Hal itu merupakan salah satu amanat Munaslub Partai Golkar pada 20 Desember 2017.
"Setiap kader dan pimpinan partai di seluruh Indonesia wajib mengikuti dan menjalankan keputusan forum tertinggi dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati," ujar Ace saat memberikan keterangan di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (19/3/2019).
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pun akhirnya memberhentikan Erwin Aksa dari jabatannya sebagai Ketua Bidang Koperasi dan UKM.
Baca juga: Erwin Aksa Pilih Non-aktif dari Golkar Demi Persahabatannya dengan Sandiaga
Menurut Ace, keputusan memberhentikan Erwin Aksa bertujuan untuk menjaga marwah partai dan melaksanakan amanat Munaslub Partai Golkar.
"DPP Partai Golkar telah mengambil keputusan, pemberhentian Saudara Erwin Aksa dari posisi DPP Partai Golkar sebagai Ketua Bidang Koperasi dan UKM," kata Ace.
Keputusan pemberhentian Erwin Aksa mulai berlaku sejak Selasa (19/3/2019). Posisi Erwin digantikan Andi Rukman, caleg DPR untuk daerah pemilihan Jakarta Utara.
Sebelumnya, Erwin secara terbuka menyatakan dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini menyatakan dukungannya setelah banyak pemberitaan mengenai kehadirannya dalam debat ketiga terakhir untuk mendukung Sandiaga.
Baca juga: Dukung Prabowo-Sandiaga, Erwin Aksa Diberhentikan dari Jabatan Ketua DPP Golkar
"Terkait pilihan saya untuk calon presiden dan calon wakil presiden 2019-2024, perlu saya sampaikan bahwa memang betul saya mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Pilihan saya ini saya sadari tidak sejalan dengan pilihan Partai Golkar di mana saya bernaung saat ini," ujar Erwin melalui keterangan tertulis, Selasa (19/3/2019).
Erwin mengatakan, setiap warga berhak memilih pemimpin sesuai hati nuraninya. Hal itu dijamin dan dilindungi oleh undang-undang.
Dia menegaskan dukungannya ini merupakan sikap pribadi. Erwin mengaku tidak pernah menggunakan atribut Partai Golkar selama mengampanyekan Prabowo-Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.