Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Soal Toleransi, Indonesia Jadi Rujukan Australia

Kompas.com - 19/03/2019, 08:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Tahukah Anda bahwa saat ini, Indonesia jadi rujukan soal toleransi?

Adalah pemerintah Australia melalui Duta Besarnya di Indonesia, Gary Francis Quinlan menyampaikan minat negaranya untuk belajar terhadap toleransi beragama di Indonesia.

Kepada media disela acara Dialog Lintas Agama Indonesia-Australia di Bandung, Jawa Barat Rabu (13/2/2019), Gary mengatakan, seperti halnya Indonesia, Australia adalah negara dengan masyarakat yang beragam.

"Kami (Australia, red) ingin belajar dari kalian (Indonesia, red) dan bagaimana bisa mengerti sesama masyarakat," ucap Gerry seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Toleransi yang berjalan baik di Indonesia, memang sempat diwarnai sejumlah kasus tindakan intoleran. Meski demikian, rumusan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara, masih terjaga dan terus dipertahankan.

Baca juga: Menpora Ajak Pemuda Se-Asia Melihat Toleransi Beragama Saat Peringatan Waisak

Pemerintah dengan tegas memastikan Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia dan tidak bisa digantikan.

Sebuah kenyataan yang tidak bisa dibantah oleh siapapun bahwa Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki keberagaman baik dari etnis, suku, bahasa, agama, kepercayaan, budaya, tradisi, dan adat istiadat.

Sekalipun dipenuhi dengan keragaman, Indonesia bisa mempersatukan dan hal itu nampak pada semboyan negara yaitu Bhineka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda namun tetap satu jua.

Tak ayal kemajemukan, kebhinnekaan, dan keragaman termasuk agama, menjadi sesuatu yang tidak dapat ditolak keberadaannya di Indonesia.

Bahkan dapat juga dikatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu dari sekian negara di dunia yang memiliki tingkat heterogenitas tinggi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pidato, sering menyelipkan pesan yang bersifat imbauan sekaligus mengajak masyarakat untuk terus merawat dan menjaga persatuan, persaudaraan, dan kerukunan.

Calon presiden Joko Widodo berpidato dalam acara Doa Satukan Negeri di Gedung Serbaguna T Rizal Noordin, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (15/3/2019). Capres nomor urut 01 itu mengajak relawan dan simpatisan untuk melawan kabar bohong atau hoax yang dapat memecah belah persatuan bangsa. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.Akbar Nugroho Gumay Calon presiden Joko Widodo berpidato dalam acara Doa Satukan Negeri di Gedung Serbaguna T Rizal Noordin, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (15/3/2019). Capres nomor urut 01 itu mengajak relawan dan simpatisan untuk melawan kabar bohong atau hoax yang dapat memecah belah persatuan bangsa. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Baca juga: Toleransi yang Sebenarnya, Bisakah Terjadi di Indonesia?

 

"Mari kita hormati suku, agama, adat, dan tradisi yang berbeda di sekitar kita. Karena, bangsa ini sudah ditakdirkan Allah SWT untuk memiliki keanekaragaman, dan kita semua adalah saudara sebangsa dan setanah air. Jangan sampai lupa," kata Jokowi pada sebuah kesempatan.

Nah terkait itu, dibutuhkan peran semua pihak untuk memiliki sikap hidup bertoleransi. Ini karena toleransi secara aktif, dibutuhkan untuk menyokong stabilitas dan perdamaian untuk kesejahteraan masyarakat.

Salah satu wujud toleransi yang berjalan di Indonesia terkait agama, adalah peringatan hari raya dan perayaan keagamaan yang dijadikan hari libur nasional.

Keagamaan yang dimaksud adalah hari raya dan perayaan keagamaan enam agama yang diakui di Indonesia, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu.

Pada saat memberikan ucapan atas peringatan hari raya dan perayaan keagamaan, Presiden Jokowi biasanya juga mengajak umat yang memperingati untuk selalu menjaga persatuan di tengah kemajemukan dan kebegaraman Indonesia.

“Mari selalu jaga kerukunan di tengah keberagaman, apalagi menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pilpres. Kita ini satu bangsa jadi harus terus bersatu,” kata Jokowi.

#IndonesiaOptimis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Nasional
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

Nasional
Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Nasional
Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Nasional
AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

Nasional
Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com