Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Lawan Sandiaga di Debat Ketiga, Ma'ruf Langsung Blusukan ke Jatim

Kompas.com - 18/03/2019, 12:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai melawan Sandiaga Uno dalam debat ketiga Pilpres 2019, Minggu (17/3/2019) malam, calon wakil presiden nomor urut 01 Kiai Haji Ma'ruf Amin, Senin (18/3/2019), langsung melaksanakan kunjungan ke Provinsi Jawa Timur.

"Hari ini ke Gresik, Jombang, terus balik ke Surabaya. Besok ke Madura, Sumenep serta Pamekasan," ujar Ma'ruf di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi.

Ma'ruf mengaku, kunjungannya ke Jawa Timur adalah untuk memperkuat konsolidasi pemenangan. Ia berpendapat, elektabilitasnya bersama capres petahana Joko Widodo di provinsi tersebut sudah dalam tahap aman.

Baca juga: Kalla Sebut Debat Antara Sandiaga dan Maruf Seimbang

Namun, kondisi tersebut harus tetap dijaga hingga waktu pencoblosan 17 April 2019 yang akan datang.

"Jawa Timur ini sebetulnya sudah kondusif. Kami hanya memperkuat saja, menjaga, memelihara dan menambah," ujar Ma'ruf.

Di Gresik, Ma'ruf diagendakan menghadiri istigosah kubro di GOR Gresik, Hari Lahir NU dan syukuran Rusunawa di Pondok Pesantren Al-Islam Babussalam Jombang serta bersilaturahim dengan NU dan lintas agama di Golden City Mall Hotel Surabaya.

Baca juga: Maruf Amin: Saya Dengar Pak Jokowi Puas

 

Pada Selasa keesokan harinya, Ma'ruf juga akan bersilaturahim dengan pengurus dan santri di Pondok Pesantren Guluk-Guluk Sumenep dan menghadiri istigosah Gerakan Santri di Stadion Ratu Pamekasan.

Tak berhenti sampai di situ, Ma'ruf kemudian akan menyapa pendukung di Bengkulu dan Kalimantan Timur.

Ma'ruf mengatakan, rangkaian kunjungan tersebut merupakan permintaan dari simpul pendukung di daerah-daerah itu.

"Karena mereka ingin saya bersilaturahim dengan mereka, sepanjang kita masih bisa lakukan, ya kita lakukan," ujar Ma'ruf.

Kompas TV Usai melakukan debat ketiga, cawapres nomor urut 01, Ma&#39;ruf Amin, mengatakan bahwa pihak oposisi biasa untuk melakukan kritisi. Ia bersama capres 01, Joko Widodo, akan meneruskan<em> Basic Capital </em>Modal yang sudah diterapkan, membesarkan, dan memaksimalkan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. <a href="https://www.youtube.com/results?search_query=#DebatCawapres2019">#DebatCawapres2019</a> <a href="https://www.youtube.com/results?search_query=#MarufAmin">#MarufAmin</a> <a href="https://www.youtube.com/results?search_query=#SandiagaUno">#SandiagaUno</a>

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com