Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Sebut Terorisme Musuh Kemanusiaan

Kompas.com - 16/03/2019, 12:08 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Khairina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengutuk keras aksi penembakan yang terjadi di Masjid Al-Noor dan Lindwood di Christchurch, Selandia Baru.

Menurut Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, tindakan tersebut brutal, biadab, tidak berperikemanusiaan, dan sangat keji.

Ia menyebut bahwa terorisme adalah musuh bagi kemanusiaan dan tidak layak mendapatkan tempat di manapun.

"Kewajiban kita semua untuk menghadapi dan memerangi terorisme karena telah merenggut hak hidup dan hak atas rasa aman yang dilindungi oleh instrumen HAM internasional, di antaranya Deklarasi Universal HAM dan Kovenan Hak Sipil dan Politik," kata Taufan melalui keterangan tertulis, Sabtu (16/3/2019).

Baca juga: Berencana ke Selandia Baru, Keluarga Korban Penembakan Minta Bantuan Pemerintah

Taufan meminta aparat penegak hukum setempat untuk menindak dan menuntut maksimal pelaku teror. Ia juga meminta aparat mengungkap kemungkinan adanya jaringan terorisme atas aksi tersebut.

Sedangkan pemerintah Indonesia diminta untuk memastikan keselamatan bagi WNI dan keluarganya di Selandia Baru.

Selanjutnya, Taufan juga meminta pemerintah Selandia Baru untuk memberikan akses dan pemulihan hak-hak bagi korban dan keluarganya.

Pemerintah juga diminta untuk memastikan perlindungan dan keselamatan bagi semua warga, khususnya umat muslim di Selandia Baru.

"Meminta kepada Komisi HAM New Zealand dan Forum Komisi HAM Asia Pasifik untuk memonitor upaya gawat darurat dan pemulihan bagi para korban berikut segala hak-haknya," kata dia.

Tak lupa, Taufan juga menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada seluruh korban.

Sebelumnya diberitakan, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, 40 orang tewas dan 20 lainnya luka parah dalam serangan teror di masjid Al Noor di kota Christchurch.

Informasi terakhir, 49 orang meninggal dunia terkait insiden ini.

"Amat jelas insiden ini adalah sebuah serangan teroris. Dari apa yang kami tahu, serangan ini telah direncanakan dengan baik," kata Ardern.

"Dua bahan peledak dipasang di kendaraan milik tersangka. Keduanya sudah ditemukan dan dijinakkan," tambah Ardern.

Kompas TV Ini adalah wajah terduga pelaku #penembakan di masjid kota #ChristChruch, #SelandiaBaru. Pelaku sempat menyiarkan aksinya secara langsung lewat facebook, di dalam mobil pelaku juga terlihat sejumlah senjata otomatis yang digunakan untuk menyerang jemaah masjid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com