JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berpendapat debat Pemilihan Presiden dengan mekanisme tarung bebas jauh lebih seru. Kandidat Pilpres menjawab pertanyaan yang diberikan lawan, bukan yang dibuatkan panelis.
"Kalau kemarin itu kan yang tarung bebas itu cuman satu sesi. Mudah-mudahan ditambahi dua dan berikutnya itu ditambah jadi tiga sesi. Bahkan kalau bisa di debat yang kelima sudah enggak perlu ada pertanyaan lagi," ujar Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Fahri mengatakan KPU cukup menyiapkan temanya saja. Debat dengan mekanisme tarung bebas ini disebut-sebut bisa mengurangi substansi. Informasi yang dibutuhkan masyarakat bisa saja tidak tersentuh dalam debat ini.
Baca juga: Menguji Sang Wakil di Debat Ketiga
Namun Fahri tidak setuju dengan hal itu. Menurut dia, justru para kandidat ditantang untuk mengidentifikasi persoalan negara dengan tarung bebas ini. Masyarakat bisa membaca topik apa yang menjadi perhatian para kandidat dan apa yang tidak.
"Dari sebegitu banyak persoalan seharusnya tukang identifikasi persoalan itu adalah kandidat, seharusnya para kandidatlah yang mengidetifikasi, bukan panelis," kata Fahri.
Fahri mengatakan masyarakat juga bisa lebih mengetahui isi pikiran kandidatnya. Dia pun berharap KPU bisa mempertimbangkan saran ini.
"Jadi menurut saya, saya tetap menekan KPU lepas dirilah dari keharusan membuat soal, mulailah memberikan kesempatan kepada para kandidat untuk saling bertanya sedalam-dalam yang mungkin mereka lakukan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.