Oleh karenanya, penting menegakkan integritas para pemimpin dan petugas lapas. Selama ini, minimnya penghasilan menjadi alasan para petugas di lapas bertekuk lutut di hadapan narapidana yang menyuap mereka.
Kondisi tersebut tak boleh dibiarkan. Rendahnya gaji tidak boleh menjadi alasan pembenar. Justifikasi penghasilan akan terus menjadi justifikasi politik dan justifikasi sosiologis jika itu terus dikedepankan sebagai sebab, padahal faktor kebiasaan dan budayalah (permisifitas) yang paling mendorong korupsi terjadi.
Jadi, pemerintah secara umum dan Kementerian secara khusus tentu harus segera mencari solusi.
Boleh jadi salah satu opsi solusinya adalah dengan meningkatkan gaji petugas lapas, mengingat besarnya godaan di balik penjara.
Lebih dari itu, kebijakan-kebijakan untuk menghentikan regenerasi budaya permisif atas korupsi harus semakin digalakkan, demi menyelamatkan mentalitas generasi masa depan.
Hal itu perlu agar mereka tak terkotori oleh "rahasia umum yang menganggap bahwa tindakan korupsi tidak dianggap sebagai sebuah korupsi dalam makna pidana dan moral".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.