JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyayangkan reaksi dari sejumlah partai politik dalam menanggapi pidato Ketua Umum PSI Grace Natalie di Medan, Sumatera Utara pada Senin (11/3/2019).
Juru Bicara PSI, Tsamara Amany Alatas menilai, tanggapan sejumlah parpol tak substantif.
"Padahal sebenarnya apa yang diungkapkan Grace Natalie adalah murni upaya untuk diskusi publik. Kalau memang pernyataan Grace tidak tepat, maka bantah saja dengan fakta dan data," ujar Tsamara di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).
Dalam pidatonya, Grace Natalie mengungkapkan, PSI akan menerobos arus utama partai lama. Ia juga menyinggung partai-partai yang masih menggunakan gaya lama dalam berpolitik.
Menurut dia, sejarah telah menuliskan takdir PSI akan menjadi pengganggu kenyamanan partai-partai lama.
Tsamara mengatakan, pidato Grace menyampaikan fakta, salah satunya partai nasionalis yang mengusung caleg eks koruptor.
"Enggak bisa dipungkiri juga bahwa partai nasionalis juga terlibat bahkan mendukung caleg eks koruptor. Fakta-fakta ini lebih baik dibantah dengan fakta daripada menuduh yang tidak-tidak, upaya ini harus dijawab dengan diskusi," kata Tsamara.
Sementara itu, Andy Budiman, yang juga Juru Bicara PSI, mengatakan, pidato Grace secara langsung menyampaikan tawaran diskusi dengan para parpol.
Akan tetapi, hingga saat ini belum ada parpol yang menyanggah pidato Grace dengan tawaran dan program yang mereka miliki.
Menurut dia, selama ini perdebatan antar-parpol lebih banyak diisi oleh sesuatu yang sifatnya tidak subtantif.
"Kita tidak mendapatkan isi dari percakapan politik ini. Kita enggak tau gagasan dari parti apa saja," kata Andy.
Pada salah satu bagian pidatonya, Grace juga menyindir PDI Perjuangan dan Partai Golkar mengenai maraknya peraturan daerah diskriminatif, seperti perda berbasis agama.
Menurut Grace, berdasarkan penelitian, PDI-P dan Golkar terlibat aktif merancang, mengesahkan, dan menerapkan 58 Perda Syariah di seluruh Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.