JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Ledia Hanifa Amaliah, mengatakan, 'Gerakan Emas' atau Emak-Emak dan Anak-Anak Minum Susu menjadi salah satu program paslon nomor urut 02 dalam hal perlindungan anak.
Perlindungan anak bagi BPN, bermula sejak anak masih berada di dalam kandungan. Oleh karenanya, Prabowo-Sandiaga berupaya untuk meningkatkan kualitas gizi ibu hamil melalui Gerakan Emas tersebut.
"Soal Gerakan emas itu, Emak-Emak dan Anak-Anak Minum Susu, itu konteksnya peningkatan kualitas gizi ibu hamil, sebelum hamil, dan juga bagi anak-anak," kata Ledia saat memaparkan visi-misi Prabowo-Sandiaga terkait perlindungan anak, di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Baca juga: TKN Klaim Jokowi-Maruf Unggul 22 Persen Dibanding Prabowo-Sandiaga
Ledia mengatakan, persoalan anak yang saat ini masih terjadi di Indonesia adalah stunting. Stunting disebabkan oleh buruknya gizi anak tersebut.
Persoalan ini, kata dia, tidak bisa diselesaikan dengan cepat. Perlu penyelesaian jangka panjang dan langkah antisipatif untuk menghilangkan fenomena stunting di Indonesia.
Upaya ini harus menjangkau pola hidup dan pola kesehatan keluarga di Indonesia.
Baca juga: Survei Internal BPN Prabowo-Sandiaga Unggul, Begini Cara Surveinya
"Stunting kurang gizi itu bisa jadi disebutkan karena persoalannya sakit, kan banyak sakit yang menyebabkan banyak orang kekuarangan gizi," ujar dia.
Ledia menegaskan, Gerakan Emas akan memastikan tambahan gizi bagi ibu hamil dan anak-anak Indonesia.
"Nanti akan menjadi sebuah gerakan bersama-sama, jadi anak-anak ada tambahan gizi, katakanlah, makanan tambahan di sekolah. Kita memastikan itu dikonsumsi," tandasnya.