Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLHK Sebut Jabungtimur dan Jakarta Rentan Alami Kenaikan Polusi Udara

Kompas.com - 12/03/2019, 20:52 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan bahwa Jakarta dan kota-kota besar di Asia mengalami masalah pencemaran perkotaan.

Adapun informasi tersebut berdasarkan data dari situs aktual polusi udara dunia, aqicn.com.

Perlu diketahui aqicn.com menggolongkan kategori polusi udara menjadi enam tipe, yakni baik, sedang, tidak sehat bagi kelompok sensitif, tidak sehat, sangat tidak sehat, dan berbahaya.

Dalam data tersebut, Kabupaten Jabungtimur, Provinsi Jambi, mengalami kenaikan polusi udara dengan konsentrasi PM 2,5 yang awalnya berada di kategori "baik" pada Senin (11/3/2019) kini menjadi kategori "tidak sehat bagi kelompok sensitif" pada Selasa (12/3/2019).

Bahkan wilayah ini sempat berada di kategori "tidak sehat" pada titik mencapai skor 173.

"Laporan dari lapangan, dua hari sebelumnya ada lahan terbakar di Jabungtimur, tetapi langsung dapat dipadamkan," ujar Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Karliansyah kepada Kompas.com pada Selasa (12/3/2019).

Sementara itu, Kota Jakarta yang terkenal dengan polusi udara juga disebut-sebut dalam data aqicn.com.

Dalam data, Jakarta berada di kategori "sedang" pada Selasa (12/3/2019) dengan skor sekitar 78. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan skor di Jabungtimur yang berkisar 124.

Menanggapi hal itu, pihak KLHK memasang 13 stasiun Air Quality Monitoring System (AQMS) yang membantu pemerintah mengetahui kadar polusi udara.

Menurut Karliansyah, data AQMS KLHK bisa diuji juga dengan data di situs aqicn.com.

"Data AQMS adalah data kualitas udara real time dan berkelanjutan yang dihasilkan dari sensor AQMS. Data ini nantinya bisa dibandingkan dengan aqicn.com," ujar Karliansyah.

Menurut dia, penyebab utama udara tidak sehat di Jakarta adalah polusi transportasi, terutama parameter ozon. Ozon terbentuk karena reaksi kimia dari Hidrokarbon hasil pembakaran kendaraan bermotor.

Karliansyah juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah berupaya untuk mengurangi pencemaran udara dari kendaraan bermotor dengan membuat busway, membangun MRT dan LRT, serta memberlakukan plat nomor ganjil genap.

Selain itu, situs aqicn.com juga memperingkat negara-negara dengan kualitas polusi udara di dunia.

Hasilnya, Indonesia berada di urutan 17 dengan skor 151 dari 94 negara yang terangkum oleh aqicn.com pada pukul 2-;35 WIB.

Di posisi ini, Indonesia terletak lebih tinggi polusi udaranya daripada negara-negara bersebelahan, seperti Malaysia dengan skor 97, Singapura dengan skor 57, dan Brunei Darusalam dengan skor 10.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com