JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) membentuk Komisi Damai untuk debat ketiga calon wakil presiden.
Komite Damai terdiri dari KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta perwakilan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.
Mereka bertugas untuk mengatasi kemungkinan permasalahan yang terjadi saat debat berlangsung.
Langkah ini berangkat dari pengalaman debat kedua calon presiden, yang kala itu terjadi keributan antara pendukung Jokowi dengan pendukung Prabowo dalam ruangan debat
"Kemarin itu kan ada kegaduhan debat kedua, KPU membuat regulasi dan telah disepakati oleh TKN 01 dan BPN 02 untuk bersama-sama memastikan debat ketiga berjalan dengan baik, kemarin disepakati kita membentuk Komite Damai," kata Wahyu saat dihubungi, Senin (11/3/2019).
"Komite Damai ini dimaksukan untuk mengatasi jika ada permasalahan sepanjang debat," sambungnya.
Menurut Wahyu, Komite Damai punya kewajiban untuk memberi peringatan pada pendukung yang gaduh di ruangan debat.
Jika teguran tak diindahkan, kata Wahyu, Komite Damai berwenang untuk mengeluarkan yang bersangkutan dari ruangan debat.
"Tidak menutup kemungkinan jika diperingatkan berkali-kali tidak tertib, maka bisa saja yang bersangkutan dikeluarkan dari arena debat," ujar Wahyu.
Wahyu menambahkan, penonton yang akan menjadi tamu undangan di ruangan debat ketiga berjumlah 450 orang.
Jumlah itu terdiri dari 75 pendukung paslon nomor 01, 75 pendukung paslon nomor 02, dan 300 orang tamu undangan KPU.
Tamu undangan KPU merupakan kalangan akademisi hingga tokoh-tokoh yang relevan dengan tema debat ketiga.
Debat ketiga pilpres akan diselenggarakan Minggu (17/3/2019). Pesertanya adalah cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Tema debat ketiga ialah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.
Debat ketiga pilpres akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, oleh Trans 7, Trans TV, dan CNN Indonesia TV.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.