Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Sepekan, Erupsi Merapi hingga Jokowi Hapus Pendidikan Islam

Kompas.com - 08/03/2019, 18:41 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

Unggahan ini juga terdapat tagline "Mari Teladani Poligami dalam Kehidupan Rakyat".

Kemudian, ada juga unggahan kedua dengan tagline "Dukung Penuh Keluarga Poligami", dan "Bersetubuh dengan Suami adalah Ibadah bagi Istri. Marilah Kita Bantu Semua Wanita untuk Beribadah. Milikilah Istri Sebanyak-banyaknya."

PKS yang merasa dirugikan dengan post itu kemudian memberikan tanggapan.

"Itu hoaks. Kami mendapatkan ini dari medsos saja. Kami menegaskan bahwa meme tersebut merupakan fitnah, berita bohong (hoaks) serta serangan terhadap kehormatan partai. partai tidak pernah merilis atau memproduksi atau mempublikasi konten meme tersebut," ujar Wakil Ketua Bidang Humas Dewan Pengurus Partai (DPP) PKS, Dedi Supriadi kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2019).

Selain itu, PKS juga mengajukan somasi kepada pihak-pihak yang memproduksi dan menyebarluaskan konten.

PKS melalui akun Instagram @pk_sejahtera, PKS juga mengklarifikasi bahwa unggahan Hari Poligami Nasional yang jatuh pada 1 Maret merupakan hoaks.

Baca juga: [HOAKS] PKS Cetuskan 1 Maret sebagai Hari Poligami Nasional

Jokowi hapus pendidikan Islam jika kembali jadi presiden

Beredar sebuah video yang diduga merupakan kampanye hitam terkait Pilpres 2019 di beberapa media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp sejak Senin (4/3/2019).

Dalam video berdurasi sekitar 42 detik ini menampilkan seorang perempuan yang diduga melakukan kampanye hitam dengan mengatakan, pelajaran Agama Islam akan dihapus jika Presiden Joko Widodo kembali terpilih pada periode 2019-2024 nantinya.

Sementara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Agama sampai memberikan tanggapan terhadap video tersebut.

"Tidak benar itu, enggak ada penghapusan. Tidak mungkin itu. Bahkan ada rencana membuat UU Pondok Pesantren. Berarti kan kuat," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Mengetahui adanya video tersebut, Menteri Agama Lukman Hakil Syaifuddin juga memastikan pelajaran Agama Islam tidak akan dihapus.

"Selaku Menteri Agama, saya menjamin betul bahwa hal itu tidak akan terjadi. Mengapa? Karena Indonesia adalah negara yang sangat agamis yang tidak melepaskan diri dari nilai-nilai agama, apalagi nilai-nilai Islam karena mayoritas bangsa ini adalah Muslim," ujar Lukman di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Tak hanya itu, menurut Ditjen Pendidikan Islam Kemenag justru terus berupaya meningkatkan akses dan mutu pendidikan agama dan keagamaan.

Tidak hanya fisik, banyak program afirmatif yang dilakukan, penguatan akses dan mutu pendidikan juga dilakukan pada aspek pengembangan SDM (beasiswa), kurikulum, maupun penguatan proses belajar mengajar.

Baca juga: [HOAKS] Jokowi Hapus Pendidikan Islam jika Kembali Jadi Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com