Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua FBR Ingin Tahu Kepedulian 2 Cawagub DKI dari PKS Terhadap Betawi

Kompas.com - 08/03/2019, 17:32 WIB
Jessi Carina,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Forum Betawi Rempug Luthfi Hakim mengatakan, pihaknya punya alasan menolak calon wakil gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera.

Menurut Luthfi, FBR hanya mempertanyakan kepedulian dua cawagub itu terhadap kebudayaan Betawi.

"Ketika tiba-tiba ada muncul penggantian cawagub, kami tidak tahu siapa kan. Makanya kami peduli, kami harus tahu seberapa kepedulian mereka terhadap Betawi," ujar Luthfi di Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2019).

Baca juga: FBR Bikin Spanduk Tolak Cawagub DKI, Ini Tanggapan PKS

Luthfi mengatakan, FBR ikut menerjunkan 4.820 anggota untuk menjadi saksi dalam Pilkada DKI 2017 lalu.

Oleh karena itu, pihaknya merasa berhak mengetahui kapabilitas mengganti Sandiaga Uno yang mereka perjuangkan dulu.

"Kami tahu bahwa proses itu wewenang DPRD, tapi kami sebagai masyarkat punya partisipasi mengawasi agar tidak terkesan beli kucing dalam karung," kata dia.

Baca juga: PKS-Gerindra Serahkan 2 Nama Cawagub DKI ke Anies

Luthfi mengatakan, pemahaman atas budaya Betawi penting dimiliki seorang wakil gubernur. Sebab, selama ini dia merasa implementasi Perda tentang Pelestarian Betawi masih separuh-separuh.

Luthfi menilai, wagub yang baru harus bisa mengimplementasikan perda itu secara maksimal.

"Maka wajar, kita perlu ukur seberapa kepeduliannya terhadap masyarkat Betawi," kata dia.

Sebelumnya, sebuah spanduk penolakan wakil gubernur DKI Jakarta muncul di pagar DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: FBR Beri Dukungan kepada Jokowi-Maruf di Pilpres 2019, Ini Alasannya

Berdasarkan pantauan Kompas.com, spanduk hijau bertuliskan, "KITE MENOLAK WAGUB DKI JAKARTA DARI PKS" dan tertanda dari Forum Betawi Rempug (FBR).

Adapun, DPW PKS DKI Jakarta dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI telah menandatangani surat penetapan calon wakil gubernur DKI.

Kedua partai sepakat mencalonkan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sebagai wagub DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com