Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: HTI Bukan Ditolak, tetapi Tertolak...

Kompas.com - 08/03/2019, 12:57 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin dititipi pesan oleh kelompok Milenial Anti Hoaks yang datang ke rumahnya untuk menjaga persatuan Indonesia. Salah satunya dengan menjaga agar organisasi HTI tidak hidup lagi.

Ma'ruf pun berpendapat HTI di Indonesia bukan ditolak, tetapi tertolak.

"Kenapa HTI itu ditolak? Saya bilang bukan ditolak, tetapi tertolak. Berbeda itu. Kalau ditolak itu bisa masuk cuma ditolak. Kalau tertolak itu memang tidak bisa masuk karena dia membawa sistem yang tidak sesuai dengan kesepakatan," ujar Ma'ruf di Jalan Situbondo, Jumat (8/3/2019).

Baca juga: Kasasi Ditolak MA, Ini Tanggapan Pihak HTI

Ma'ruf mengatakan, negara Indonesia dibangun berdasarkan kesepakatan, yaitu dengan Pancasila. Dalam negara yang majemuk ini, kata Ma'ruf, sulit membuat kesepakatan yang bisa disetujui semua kelompok.

Indonesia memiliki Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi pemersatu keragaman bangsa Indonesia. Sementara HTI yang membawa konsep negara khilafah secara otomatis "tertolak" dari kesepakatan yang ada.

"Dia bawa khilafah. Khilafah itu menyalahi kesepakatan. Maka, otomatis tertolak," katanya.

Baca juga: Jejak Yusril Melawan Jokowi, dari Bela Prabowo hingga HTI

Namun, kata Ma'ruf, organisasi HTI ini cukup besar. Oleh karena itu, negara harus menempuh pendekatan konstitusional untuk menghentikan pergerakannya. Ma'ruf mengatakan ini adalah upaya untuk menjaga keutuhan negara.

Sebagai cawapres, Ma'ruf mengaku ingin ikut mendampingi Jokowi dalam menjaga NKRI. Ma'ruf mengatakan dirinya lebih baik tetap menjadi Rais Aam PBNU jika tidak berniat melaksanakan ini.

"Justru kenapa saya mau jadi calon wakil presiden ini karena saya ingin menjaga keutuhan NKRI. Saya lebih nyaman jadi Ketua MUI dan Rais aam PBNU, (lebih) tenang. Sekarang ini saya kayak sopir taksi ngejar setoran. Muter saja ke mana-mana seluruh Indonesia," ujar Ma'ruf.

Kompas TV Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menon-aktifkan dua pengajarnya karena diduga terafiliasi dengan HTI.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com