Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngabalin: Dungu kalau Kata Rocky Gerung...

Kompas.com - 05/03/2019, 14:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin heran mengapa Presiden Joko Widodo disalahkan atas kasus penangkapan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief dalam kasus narkotika.

"Kan dia (Andi Arief) yang melakukan pelanggaran, dia yang pergi bersenang-senang. Ujung -ujungnya kok Pak Jokowi yang salah? Di mana logikanya?" ujar Ali ketika dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

"Begitulah kalau syahwat kekuasaan sudah begitu mendarah daging, jadi orang tak lagi pakai akal sehat. Dungu kalau kata Rocky Gerung," lanjut dia.

Baca juga: Menurut Fahri, Kasus Andi Arief Merugikan Pemerintah dan Jokowi

Ketua Umum Badan Koordinasi Mubaligh Seluruh Indonesia (Bakomubin) Ali Mochtar Ngabalin saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017).Kristian Erdianto Ketua Umum Badan Koordinasi Mubaligh Seluruh Indonesia (Bakomubin) Ali Mochtar Ngabalin saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017).

 

Ia menegaskan bahwa kasus narkotika yang menjerat Andi bukanlah lantaran Andi berada di oposisi.

Kepolisian tidak mungkin melakukan sebuah penegakan hukum apabila tidak ada perbuatan melanggar hukum itu sendiri.

Sementara, terhadap Andi sendiri, politikus Partai Golkar tersebutitu mengungkapkan keprihatinannya. Ali tidak pernah lupa bagaimana pertemanannya dengan Andi sejak dulu.

"Temanku. Itu temanku. Dia orang baik. Orang-orang panggil nama, dia panggil saya Bang Ali ya," ujar Ali.

Baca juga: Demokrat Yakin Kasus Andi Arief Tak Pengaruhi Elektabilitas

Ia mendoakan agar Andi diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menjalani proses hukum di kepolisian.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Kronologi Penangkapan Andi Arief

Ali juga berencana menjenguk Andi di tahanan Mabes Polri. Namun, ia masih mencari waktu lantaran padatnya agenda Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Presiden Joko Widodo sendiri.

Baca juga: Waketum Gerindra: Andi Arief Korban Kegagalan Pemerintah...

Diketahui, pihak yang menyebut kasus narkotika yang menjerat Andi merupakan kesalahan dari Presiden Jokowi adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono.

Arief mengatakan, Andi Arief merupakan korban dari kegagalan pemerintah memberantas peredaran narkoba.

"Andi Arief itu cuma jadi korban kegagalan Pemerintah Joko Widodo dalam pemberantasan narkoba di Indonesia," kata Arief.

Kompas TV Dalam penggerebekan di kamar sebuah hotel di Jakarta Barat pada Minggu malam tim direktorat tindak pidana empat Mabes Polri tidak menemukan barang bukti sabu yang dikonsumsi oleh #AndiArief. Dari penggerebekan, polisi menyita barang bukti #alatisapsabu dari kamar Andi Arief, sementara barang bukti sabu yang dikonsumsi oleh politisi #PartaiDemokrat itu tidak ditemukan.<br />
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com