Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto: Pak Prabowo Sosok yang Tak Peduli Data

Kompas.com - 04/03/2019, 23:43 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo, Hasto Kristiyanto, menilai, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tak pernah memedulikan data saat berbicara.

Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pernyataan Prabowo ihwal kebocoran kekayaan Indonesia yang mencapai Rp 1.000 triliun setiap tahun.

"Pak Prabowo kan sosok yang paling tidak peduli dengan data karena dulu mengatakan 99 persen rakyat Indonesia miskin, terus kemudian bocor dan bocor," ujar Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (4/3/2019).

Baca juga: Menkeu: Di Era Industri 4.0, Data Setara dengan Perusahaan Tambang

"Dan itu menunjukkan persoalan kompetensi dan retorika itu jauh lebih penting bagi tim kampanye Prabowo-Sandi," lanjutnya.

Ia menambahkan, bukti Prabowo tak menguasai data juga terlihat saat berteriak menolak impor pangan tetapi tak pernah menyampaikan caranya.

Hasto menilai Prabowo tak menguasai permasalahan pertanian sehingga wajar jika hanya berteriak menolak impor.

Baca juga: Rizal Ramli Kritik Data Ekonomi di Pidato Jokowi

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto KristiyantoKOMPAS.com/Ihsanuddin Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto

Hal itu, kata Hasto, berbeda dengan capres Joko Widodo. Ia mengatakan Jokowi tak sibuk berkampanye untuk menghentikan impor pangan, tetapi juga membangun infrastruktur pertanian agar Indonesia bisa mencapai swasembada pangan.

"Di tingkat implementasi kebijakan kita memerlukan waduk, kita memerlukan pengaliran air primer, tersier, sekunder. Kita memerlukan benih unggul agar petani kita menghasilkan padi yang unggul. Kita perlu pengorganisasian petani, kita perlu distribusi pupuk yang baik," ujar Hasto.

"Jadi apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi menunjukkan bahwa di sini kepemimpinan teknokratik implementatif kerakyatan. Yang di sana kepemimpinan retorik. Ini adalah ukuran yang nyata kompetensi dari seorang pemimpin," lanjut Hasto.

Kompas TV Presiden Joko Widodo mempersilakan pihak-pihak yang meragukan data soal panjang jalan desa yang sudah dibangun pemerintah untuk mengukur langsung di lapangan. Sementara kubu BPN Prabowo-Sandi menilai klaim Jokowi soal jalan desa seolah melupakan prestasi presiden-presiden sebelumnya. Mengapa kubu Prabowo-Sandi meragukan klaim Jokowi soal pembangunan jalan desa? Dan apa janji dan program dari masing-masing kubu untuk memastikan dana desa tepat sasaran? Kita bahas bersama Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade. Kemudian ada anggota tim penugasan khusus TKN Jokowi-Maruf, Nusyirwan Soejono serta pengamat kebijakan publik Agus Pambagio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com