JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo yakin stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga sebelum maupun setelah pemungutan suara Pilpres 2019. Bambang pun menyebut bahwa pemilu jauh dari situasi perang.
Untuk itu, jangan menyebut Pemilu seolah-olah medan tempur dan muncul istilah perang, seperti perang total, perang badar atau perang-perang yang lain.
Bambang menilai mayoritas elemen bangsa tidak ingin negara terperangkap dalam suasana tidak kondusif hanya karena pemilu.
Bambang justru mendorong generasi milenial untuk terus mengekspresikan kegembiraan menyongsong pelaksanaan Pemilu 2019.
Baca juga: TGB: Pilpres 2019 Itu Bukan Perang Badar
"Setiap komunitas didorong untuk menyuarakan aspirasi atau dukungan kepada kedua paslon dengan cara yang menyenangkan dan memikat. Dengan demikian, suasana pesta demokrasi boleh dirasakan oleh semua orang," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Antara, Minggu (4/3/2019).
Ia mengimbau dan mengingatkan semua elemen masyarakat agar tidak menghiraukan pernyataan maupun manuver kelompok-kelompok tertentu yang ingin membangun persepsi kegentingan atau ketegangan menjelang Pemilu 2019.
Menurut dia, Pemilu 2019 bukan persoalan hidup mati sehingga tidak selayaknya dipersepsikan sebagai perang.
Bambang mengaku prihatin karena upaya menciptakan ketegangan menjelang pemilu terus dilakukan pihak-pihak tertentu, termasuk gerakan pembusukan terhadap KPU.
"Motif dari manuver-manuver seperti ini sudah bisa dibaca arahnya. Pemilu sendiri belum dimulai tetapi ada upaya membangun kecurigaan terhadap independensi KPU. Kecurigaan itulah yang akan dijadikan alasan untuk membuat gaduh," katanya.
Menurut Bambang, bagi kelompok masyarakat yang awam politik, penggunaan kata perang seperti perang total ataupun perang badar yang dikaitkan dengan pilpres, bisa menimbulkan rasa takut.
Baca juga: Tim Jokowi-Maruf Pakai Strategi Perang Total, Ini Maksudnya
Ia mengatakan bahwa ketakutan akan terjadinya bentrok antarkelompok masyarakat atau takut akan terjadinya chaos sehingga komunitas pengusaha sering bertanya tentang prospek stabilitas keamanan sebelum dan sesudah pemungutan serta penghitungan suara pemilu.
"Namun, bersama TNI dan Polri, pemerintah dan DPR memastikan bahwa stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan pemungutan serta perhitungan suara pemilu, 17 April 2019," ujarnya.
Bambang menilai Indonesia sangat kondusif sehingga masyarakat tidak perlu menanggapi pernyataan atau asumsi tentang ketegangan situasi menuju pelaksanaan Pemilu 2019.