Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Nilai Demokrat Cenderung Netral pada Pilpres 2019

Kompas.com - 03/03/2019, 14:16 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

BANTEN, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menilai pidato politik Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono mengindikasikan netralitas Partai Demokrat. 

Ma'ruf melihat bahwa Partai Demokrat cenderung tak memihak pada salah satu kubu pada Pilpres 2019. Itu karena pada pidato politik, AHY menyampaikan rekomendasi untuk presiden terpilih pada Pilpres tanpa menyebutkan salah satu pasangan. 

Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin dalam sambutannya di Ponpes Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/12/2019),Dok media Jokowi-Maruf Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin dalam sambutannya di Ponpes Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/12/2019),
"Artinya kita anggap dia netral untuk memilih siapa saja yang terbaik buat warga bangsa," kata Ma'ruf Amin ditengah kegiatan silaturahmi ke Banten, Minggu (3/3/2019), dikutip Antara.

Baca juga: PDI-P: AHY Pidato karena Aspirasi Tersumbat di Kubu Prabowo

Menurut Ma'ruf, rekomendasi yang disampaikan AHY tidak spesifik menuju capres-cawapres tertentu, dan bisa juga merupakan sinyal dukungan Demokrat bagi Jokowi dan dirinya.

"Karena tidak berani menyebut berarti ada kecenderungan untuk mendukung Pak Jokowi dan saya," ujar Ma'ruf.

Baca juga: AHY: Demokrat Tidak Bisa Berharap pada Coattail Effect

Sebelumnya Komandan Kogasma Partai Demokrat AHY menyampaikan rekomendasi program-program yang dapat dijalankan Presiden yang terpilih dalam Pilpres 2019.

Itu disampaikan AHY dalam pidato politik di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019)

Baca juga: Pidato Politik AHY, dari soal Program Zaman SBY hingga Nurhadi-Aldo

Partai Demokrat pada Pilpres 2019 ini telah menyatakan dukungan bagi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Kompas TV Partai Demokrat menggelar rapat konsolidasi pemenangan Pemilu 2019. Konsolidasi ini bertujuan agar kader tak hanya fokus memenangkan capres yang diusung Partai Demokrat,tetapijuga pemilihan calon legislatif. Rapatinidipimpin olehKomandan Komando Tugas bersama Agus Harimurti Yudhoyono dan dihadiri oleh unsur pimpinan Partai Demokrat beserta Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia. AHYmenjelaskan, konsolidasi pemenangan pemilu merupakan upaya Partai Demokrat untuk mencapai target pemenangan Pilpres dan Pileg tahun 2019.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com