JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengomentari aksi damai yang dilakukan Forum Umat Islam (FUI) di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut dia, sebenarnya tidak masalah jika ada semacam pengingat kepada KPU untuk menyelenggarakan pemilu dengan jujur dan adil.
"Namun, jangan menggiring opini bahwa KPU tidak kredibel dan berpihak kepada salah satu pasangan tertentu sehingga cenderung mendelegitimasi penyelenggara pemilu," ujar Ace ketika dihubungi, Jumat (1/3/2019).
Baca juga: Orasi di Hadapan Massa Aksi Damai, Amien Rais Minta KPU Jujur
Ace mengatakan, masyarakat harus percaya KPU bisa melaksanakan Pemilihan Legislatif dan Presiden secara profesional dan independen.
Jika menemukan potensi pelanggaran, kata Ace, sebaiknya disampaikan langsung kepada KPU tanpa harus membawa massa. Apalagi sampai mendoakan akan melaknat KPU jika tidak benar dalam menyelenggarakan pemilu.
Ace mengingatkan semua tahapan pemilu juga diawasi oleh peserta pemilu dan dua tim kampanye calon presiden dan wakil presiden.
"Bukankah dalam semua proses tahapan pemilu, semua partai politik dan wakil dari pasangan capres dan cawapres juga dilibatkan oleh KPU?" kata dia.
Baca juga: Perwakilan Massa Aksi Damai FUI Diterima KPU, Salah Satunya Amien Rais
Adapun, massa FUI menuntut agar KPU bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melaksanakan tugasnya dengan menyelenggarakan Pemilu secara bersih dan tidak curang.
Aksi ini juga dihadiri Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Di hadapan massa, Amien menyampaikan orasinya yang menuntut supaya KPU dan Bawaslu menyelenggarakan pemilu dengan bersih dan tidak disertai dengan tindakan curang.
Baca juga: Massa Aksi Damai di Depan Gedung KPU Membubarkan Diri
"Kalau temen KPU Bawaslu bekerja bagus, jujur, tidak curang, kita doakan mereka mendapat barokah, rahmat, hidayah dari Allah. Akan tetapi jika sampai curang, kita doakan mereka dilaknat di dunia dan akhirat," seru Amien disambut teriakan massa di depan kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.
Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khathath juga turut menyampaikan orasi.
Di hadapan massa, Al Khathath menyebut, aksi digelar dengan semangat jihad konstitusi untuk menjaga NKRI supaya tak diambil pihak asing.
Baca juga: Amien Rais Anggap Pemerintahan Jokowi Rezim Otoriter
Al Khathath menyebut, hari pemungutan suara 17 April 2019 adalah hari penentuan bagi umat Islam. Ia meminta massa tak salah memilih pemimpin.
"Kita datang semata-mata untuk menjaga agar kemenangan tidak diserobot ke orang. Kita minta Bawaslu, aparat keamanan dan seluruh peserta pemilu agar membersihkan hatinya mewujudkan pemilu bersih, jurdil, tanpa kecurangan," seru dia.