Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Saya Selalu Sehat, Bisa Berjalan Lima Hari Non-Stop

Kompas.com - 01/03/2019, 13:48 WIB
Jessi Carina,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin telah melakukan safari ke daerah-daerah di Jawa Barat dalam lima hari terakhir.

Dia mendatangi kota ke kota lain melalui perjalanan darat sejak 25 Februari sampai 1 Maret 2019.

Ma'ruf mengatakan, hal ini menunjukan dirinya masih sehat dan kuat menjalani aktivitas yang padat.

"Saya selalu sehat, saya bisa berjalan lima hari non-stop, mudah-mudahan terus sehat saya, aamiin," ujar Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Jumat (1/3/2019).

Baca juga: Politisi PKB: Dibandingkan 2014, Elektabilitas Jokowi di Jabar Meningkat Luar Biasa

Hal ini disampaikan Ma'ruf Amin saat berada di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Barat.

Sebelum itu, Ma'ruf telah mengunjungi Cirebon, Kuningan, Banjar, Pangandaran, dan Ciamis.

Ma'ruf mengatakan, ini bukan perjalanan terakhir yang dia lakukan jelang pemilu. Beberapa hari ke depan, dia akan mengunjungi Karawang dan Serang.

Kemudian Ma'ruf akan datang ke Medan dan Tapanuli Selatan.

Baca juga: TKN: Ucapan Prabowo Menyakiti Hati Para Atlet

"Ini masih panjang nanti saya harus ke Sumatera Utara juga keliling sampai ke Tapanuli Selatan," kata Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, nantinya dia juga akan lebih sering ke Banten. Sebagai putra asli Banten, Ma'ruf ingin menguatkan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf di sana.

Apalagi itu merupakan salah satu daerah kelemahan Jokowi pada Pemilihan Presiden 2014.

"Banten kita perkuat lagi, kan dulu itu daerah-daerah yang Pak Jokowi kalah (yaitu) Jawa barat, Banten, dan di Sumatera barat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com