Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Sebut Elektabilitas Jokowi Unggul di Survei Cyrus karena Pengaruh Debat

Kompas.com - 01/03/2019, 10:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi survei elektabilitas kandidat calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019 yang baru-baru ini digelar lembaga survei Cyrus Network.

Hasil survei Cyrus Network yang dilakukan medio 18-23 Januari 2019 menunjukkan elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebesar 55,2 persen. Sementara, elektabilitas Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno sebesar 36 persen.

Hasto mengklaim keunggulan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pada survei tersebut dipengaruhi debat pertama yang digelar pada 17 Januari 2019.

Baca juga: Survei Cyrus: Elektabilitas Jokowi-Maruf 55,2 Persen, Prabowo-Sandi 36 Persen

"Kami lihat setelah debat, rakyat memberikan apresiasi karena mampu membedakan, mana yang retorika, mana yang mengakar di dalam kebijakan konkret," ujar Hasto di sela acara Safari Kebangsaan IX PDI Perjuangan di Lampung, Jumat (1/3/2019), sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com.

Dengan demikian, survei itu mencerminkan pemilih Indonesia yang sudah bisa menilai mana pasangan capres-cawapres yang berkualitas dan memihak kepada rakyat. Demikian pula sebaliknya.

Hasto yakin elektabilitas Jokowi-Ma'ruf saat ini lebih angka pada survei Cyrus. Menurut dia, pada debat kedua yang berlangsung 17 Februari 2019, performa Jokowi lebih baik jika dibandingkan Prabowo.

Baca juga: Survei Cyrus: 60.8 Persen Pemilih Tak Terkoneksi dengan Media Sosial

Terutama, saat Jokowi menyinggung pemerintahannya tidak akan membagikan konsesi lahan kepada korporasi besar atau individu seperti yang dilakukan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.

"Kebijakan politik pertanahan ternyata betul-betul menjadi kartu yang sangat ampuh yang menghubungkan seluruh pendukung, dari Pak Prabowo dan Pak Sandi ke Pak Jokowi," ujar Hasto.

"Menghadirkan tanah untuk rakyat tidak bisa diabaikan begitu saja. Karena, inilah program yang selama ini dirindukan oleh masyarakat sendiri," lanjut dia.

Baca juga: Survei Cyrus: Kalau Merakyat Pilih Jokowi-Maruf, kalau Tegas dan Berani Pilih Prabowo-Sandi

Hasil survei Cyrus Network yang menunjukkan keunggulan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dari Prabowo-Sandiaga itu melibatkan 1.230 responden yang berasal dari 123 desa/ kelurahan di 34 provinsi di Indonesia.

Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin of error sebesar plus minus 3 persen. Artinya, persentase hasil survei itu bisa bertambah atau berkurang sebesar 3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com