Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Surat, SBY Sebut Pilpres 2019 Lebih Keras daripada Pemilu Sebelumnya

Kompas.com - 28/02/2019, 21:43 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai Pilpres 2019 lebih keras daripada pilpres-pilpres sebelumnya.

Hal itu disampaikan SBY melalui suratnya yang dibacakan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta, Kamisb (28/2/2019).

"Saya mengamati bahwa kontestasi dalam pemilu 2019 ini, utamanya pilpres, lebih keras dibandingkan dengan pilpres di era reformasi sebelumnya. Polarisasi nampak lebih tajam. Disertai dukungan antar identitas yang makin berjarak," ujar Hinca membacakan surat SBY.

Baca juga: SBY Instruksikan AHY Pimpin Kampanye Pemenangan Demokrat

SBY melanjutkan situasi tersebut berbahaya bila dibiarkan terus menerus sebab bisa mengancam persatuan masyarakat.

Karena itu, ia menyatakan masyarakat harus mencegah perpecahan yang diakibatkan oleh perbedaan identitas tersebut. Ia pun meminta seluruh kader Demokrat berperan aktif mencegah terjadinya perpecahan akibat Pilpres 2019.

Baca juga: Sekjen Demokrat Sebut AHY Gantikan SBY Sebagai Ikon Kampanye

"Saya berpesan kepada jajaran Demokrat untuk ikut berperan secara aktif agar keseluruhan rangkaian pemilu 2019 ini berlangsung secara aman dan damai. Ikutlah dan pastikan juga agar pemilu ini berlangsung secara demokratis," lanjut SBY.

SBY menambahkan pemilu memang keras namun tidak sepatutnya menimbulkan konflik dan memecah belah kesatuan bangsa. Sehingga ia meminta para elit politik juga menjaga sikap agar tak menyulut konflik yang memecah belah.

"Pemilu memang keras. Tapi tak sepatutnya menimbulkan perpecahan dan disintegrasi. Diperlukan tanggung jawab di jiwa besar kita semua. Utamanya para elit dan pemimpin bangsa," lanjut Presiden keenam RI itu.

Kompas TV Partai Demokrat menyerahkan tanggung jawab kampanye pemenangan Pemilu 2019 kepada Komandan Kogasma, Agus Harimurti Yudhoyono. Surat penunjukan AHY sebagai penanggung jawab kampanye ditanda tangani Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan. Salah satu alasan penunjukan AHY karena saat ini SBY harus mendampingi Ani Yudhoyono yang tengah dirawat di Singapura. Meski demikian Hinca menegaskan tidak ada perubahan kepengurusan di Partai Demokrat. Dalam pesan yang disampaikan SBY meminta kader dan caleg Partai Demokrat bisa memenangkan Pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com