Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Cyrus: 60,8 Persen Pemilih Tak Terkoneksi dengan Media Sosial

Kompas.com - 28/02/2019, 18:34 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Executive Officer (CEO) Cyrus Network Hasan Nasbi mengungkapkan, ceruk pemilih yang tak terkoneksi dengan media sosial lebih potensial dibanding yang terkoneksi.

Hal itu disampaikan Hasan dalam diskusi bertajuk 'Pertarungan Darat dan Media Sosial Capres-Cawapres 2019' di Hotel Akmani, Jakarta, Kamis (28/2/2019) sore.

"Survei Cyrus Network memperlihatkan hanya 39,2 persen pemilih yang terkoneksi dengan minimal salah satu media sosial. Sisanya, 60,8 persen belum bersentuhan, tidak terkoneksi," kata Hasan.

Dari 39,2 persen responden, 33,4 persen memiliki aplikas Whatsapp, 32,4 persen memiliki Facebook, 14,1 persen punya Instagram, 6 persen memasang Line di gawainya dan 3,7 persen memiliki Twitter.

Baca juga: Survei Cyrus: Partai Mana yang Paling Banyak Uang? Perindo Urutan Teratas

Namun demikian, Hasan melihat populasi pemilih yang terkoneksi media sosial tidak berkembang dan cenderung jenuh.

Ia mencontohkan, dari 32,4 persen responden yang memiliki Facebook, hanya 12,8 persen yang mengaku aktif menyebarkan pesan poIitik di media sosial tersebut.

"Begitu juga di Whatsapp, misalnya, hanya 8,8 persen responden yang mengaku aktif menyebarkan pesan-pesan politik di aplikasi chatting tersebut. Sisanya sudah berhenti atau tidak peduli sama sekali," kata dia.

Temuan yang sama juga terjadi pada pemilih yang punya akun Instagram, Twitter, dan Line.

"lni menunjukkan bahwa keriuhan politik di media sosial sudah tidak berkembang lagi. Tidak lagi menambah audience atau menambah suara. Hanya sekadar mempertahankan isu," katanya.

Apalagi, kata Hasan, data temuan survei juga menunjukkan bahwa saat ini pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno cenderung menyeleksi pertemanan di media sosial.

Perputaran pesan pun hanya beredar di sesama kelompok pendukung saja.

"Lalu di mana ceruk yang belum optimal? Yang masyarakat yang tidak terkoneksi dengan riuh rendah kampanye politik di telapak tangan (gawai), jumlahnya 60 persen," ujarnya.

Hasan mengatakan, mereka tidak dalam kondisi tegang dan tersegregasi, karena tidak banyak terpapar ujaran kebencian dan hoaks.

"Segmen ini yang paling belum tersentuh kampanye darat. Baru sekitar 11,9 persen responden yang merasa ada kegiatan timses capres Jokowi-Amin di daerah mereka. Dan baru sekitar 6,5 persen responden yang merasa ada kegiatan timses Prabowo-Sandi di daerah mereka," kata dia.

Di sisi lain, baru 9,8 persen responden pemilih Jokowi-Ma'ruf yang mengaku didatangi timses secara langsung. Sementara baru 5,9 persen responden pemilih Prabowo-Sandiaga yang mengaku sudah didatangi timses.

Baca juga: Survei Cyrus: Elektabilitas Jokowi-Maruf 55,2 Persen, Prabowo-Sandi 36 Persen

"Jadi, masih menyisakan begitu banyak ruang-ruang kosong yang bisa dioptimalkan. Padahal efektivitas kunjungan dan kegiatan darat ini tampak sangat tinggi," kata dia.

Survei ini dilakukan pada 18-23 Januari 2019. Responden survei sebanyak 1.230 orang yang berasal dari 123 desa/kelurahan di 34 provinsi se-Indonesia.

Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dengan margin of error dalam survei ini plus minus 3 persen. Artinya, persentase dalam survei bisa bertambah atau kurang sekitar 3 persen.

Metode survei menggunakan multistage random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Survei ini diklaim dibiayai mandiri oleh Cyrus Network.

Kompas TV Zonasi diberlakukan supaya peserta pemilu tertib dalam berkampanye.<br /> <br /> Peserta pemilu tidak diperbolehkan kampanye di dua zona berbeda dalam sehari.<br /> <br /> Nantinya, parpol diatur untuk mendapat jadwal kampanye di zona yang sama dengan pasangan capres-cawapres yang didukungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com