Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PVMBG Sebut Jarak Aman Gunung Merapi Kini 3 Kilometer

Kompas.com - 28/02/2019, 17:12 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana menyampaikan, jarak aman dari Gunung Merapi saat ini yaitu sejauh tiga kilometer dari puncak kawah.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktifitas dalam jarak tersebut.

"Nanti kalau terjadi perubahan tentunya kita pasti akan sampaikan ke masyarakat," ujar Devy di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta Timur, Kamis (27/2/2019).

Baca juga: Hujan Abu Guyur Sebagian Lereng Merapi di Magelang

Devy menuturkan, kondisi terbaru guguran lava dari Gunung Merapi bervariasi, mulai dari 300 meter hingga 900 meter. Namun, untuk awan panasnya bisa mencapai lebih dari 600 meter.

"Tetapi kalau untuk awan panas sendiri, untuk sekarang ini jaraknya bisa mencapai sekitar 600 meter atau kurang dari 1000 meter ya. Tetapi sempat mencapai 2 kilometer pada tanggal 7 Februari lalu 2019 lalu," paparnya.

Lebih lanjut, ia menilai dalam waktu dekat gunung teraktif di Indonesia itu belum menunjukkan indikasi terjadinya letusan dalam skala besar. Sebab, aktivitas kegempaan Gunung Merapi berbeda dengan tahun 2010.

Baca juga: BPPTKG Yogyakarta: Awan Panas Gunung Merapi Senin Siang Relatif Kecil

"Jadi supply dari pergerakan magma ke permukaan kawah itu lambat, berbeda dengan tahun 2010. Sehingga setelah terjadi awan panas biasanya istirahat dulu, nunggu kubahnya penuh lagi," katanya.

Menurutnya, hujan abu yang terjadi beberapa waktu lalu merupakan sesuatu hal yang wajar dengan kondisi Merapi saat ini. Pasalnya, hujan tersebut diakibatkan dari guguran kubah yang terbawa oleh angin.

Untuk itu, ia menghimbau pada masyarakat untuk dapat menyiapkan masker saat beraktivitas di luar rumah guna mengantisipasi potensi abu vulkanik.

Baca juga: Masyarakat Diminta Antisipasi Abu Vulkanik dari Awan Panas Gunung Merapi

"Terutama masyarakat yang berada di arah guguran Kali Gendol," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, melalui akun Twitter resmi BPPTKG, terekam tiga kali gempa guguran dengan durasi 36-72 detik sejak pukul 00.00-06.00 WIB berdasarkan data seismik.

Kompas TV Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih terus terjadi sepanjang Senin malam hingga Selasa pagi ini. Selama periode itu, Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar disertai awan panas mengarah ke hulu sungai Gendol.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com