JAKARTA, KOMPAS.com — Dua calon wakil presiden, Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno, akan bertemu pada debat ketiga Pemilihan Presiden 2019 yang akan digelar pada 17 Maret 2019.
Debat ketiga akan mengangkat tema seputar pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, sosial, dan budaya.
Banyak menantikan performa Ma'ruf tanpa didampingi capres Joko Widodo pada debat ketiga ini.
Setelah debat pertama, 17 Januari 2019, penampilan Ma'ruf dinilai banyak pihak belum maksimal. Ma'ruf cenderung pasif karena waktu yang diberikan kepada cawapres juga tidak banyak.
Menurut pantauan Kompas.com, pada debat pertama Ma’ruf hanya berbicara sebanyak lima kali dengan total durasi selama 4 menit 16 detik.
Baca juga: Persiapan Sandiaga Jelang Debat, Bertemu Putri Proklamator hingga Masukan dari Anies Baswedan
Sementara itu, Jokowi berbicara sebanyak 21 kali, termasuk saat memaparkan visi misi dan memberikan pernyataan penutup. Total durasi saat Jokowi berbicara ialah 23 menit 46 detik.
Bahkan, di awal-awal debat Ma’ruf hanya menyatakan dirinya mendukung apa yang diungkapkan Jokowi ketika moderator menanyakan apakah ia ingin menambahkan sesuatu atau tidak karena waktu masih tersisa.
Debat ketiga menjadi kesempatan masing-masing cawapres untuk mengeksplorasi gagasannya.
Ma'ruf Amin akan akan langsung "head to head" dengan Sandiaga.
Sejumlah persiapan telah dilakukan keduanya. Sandiaga bahkan sudah bertemu sejumlah tokoh untuk meminta masukan.
Bagaimana dengan persiapan Ma'ruf Amin?
Ma'ruf juga siap menghadapi segala serangan dan pertanyaan dari Sandiaga.
"Berdebat normal-normal saja, alami saja. Pak Kiai sudah siap kalau ada serangan pun. Jadi enggak perlu segan," ujar Usman.
Saat ini, Ma'ruf bersiap dengan mempelajari materi debat ketiga. Usman Kansong mengatakan, Ma'ruf mendapatkan masukan dari asosiasi profesi.