JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso, mengatakan, pihaknya tak pernah mengarahkan tiga orang relawan di Karawang untuk melakukan kampanye hitam terhadap pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Menurut dia, dugaan kampanye hitam yang dilakukan tiga relawan itu terjadi dengan sendirinya.
"Tidak pernah ada arahan resmi dari BPN Prabowo-Sandi untuk melakukan hal-hal yang melanggar tata etika dan aturan, tapi kejadian semacam itu kan alamiah terjadi di masyarakat kita," kata Priyo saat ditemui di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2019).
Baca juga: BPN Akan Beri Bantuan Hukum Bagi Tersangka Kasus Video Jika Jokowi Terpilih, Tak Ada Lagi Azan
Priyo mengatakan, pihaknya tak dapat membendung bentuk kampanye yang dilakukan relawan. Sebab, setiap orang dapat mengkreasikan kampanye mereka.
BPN, klaim Priyo, berkomitmen untuk menempuh langkah-langkah yang profesional untuk memenangkan pemilu, dengan tidak melakukan kampanye hitam.
Ia berharap kepolisian berlaku adil dalam menyelidiki kasus dugaan kampanye hitam ini.
"Yang penting di sini adalah saya meminta aparat penegak hukum atau kepolisian berlaku adil," ujar Priyo.
Baca juga: TKN Yakin Kampanye Hitam soal Azan Tak Pengaruhi Elektabilitas Jokowi-Maruf di Jabar
Diberitakan sebelumnya, warga Karawang dan warganet dihebohkan video sosialisasi yang diduga mengarah pada kampanye hitam terhadap pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
Video tersebut diunggah pemilik akun Twitter @citrawida5.
Dalam video tersebut tampak perempuan tengah berbicara kepada salah seorang penghuni rumah dalam bahasa Sunda.
"Moal aya deui sora azan, moal aya deui Nu make tiung. Awewe jeung Awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin (tidak ada lagi suara azan, tidak ada lagi yang pakai kerudung, perempuan dan perempuan boleh menikah, laki-laki dan laki-laki boleh menikah)," kata perempuann dalam video tersebut.
Video itu diduga dibuat dan diunggah @citrawida5 pada 13 Februari 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.