Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Klaim Elektabilitas Jokowi dan Prabowo di Jateng dan Jabar

Kompas.com - 26/02/2019, 17:06 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menjelang hari pemungutan suara pada 17 April 2019, masing-masing tim sukses pasangan capres dan cawapres mengerahkan segala strategi untuk mengungguli pasangan lawan.

Salah satunya, strategi klaim elektabilitas yang terjadi beberapa pekan terakhir.

Klaim elektabilitas dilakukan kedua kubu, baik kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin, maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Klaim itu ada yang berdasar pada hasil survei lembaga internal, ada pula yang mengutip lembaga survei.

Seperti apa klaim kedua kubu?

Klaim Kubu Jokowi

Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo-Maruf Amin (TKN) Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/2/2019). KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo-Maruf Amin (TKN) Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/2/2019).
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, beberapa kali menyebutkan bahwa angka keterpilihan atau elektabilitas jagoannya di Provinsi  Jawa Barat meningkat, bahkan mengungguli rivalnya, Prabowo-Sandi.

Jawa Barat menjadi wilayah yang menjadi salah satu pusat perhatian kubu ini, mengingat pada Pilpres  20014, Jokowi kalah telak di tanah Sunda, jika dibanding dengan Prabowo yang waktu itu berpasangan dengan Hatta Rajasa.

Perolehan suara pada 2014, Jokowi tertinggal 20 persen dari Prabowo.

Kini, timses Jokowi-Ma'ruf mengklaim elektabilitas Jokowi di Jawa Barat telah mengungguli Prabowo.

Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto, bahkan menyebut elektabilitas Jokowi di Jawa Barat berada di angka 52,5 persen, atau 4,1 persen di atas elektabilitas Prabowo.

Baca juga: Saling Klaim Elektabilitas, Jokowi Kuasai Jabar dan Prabowo Unggul di Jateng

Ia menyebut, angka ini didapatkan dari hasil survei internal timnya.

“Dari hasil kerja partai pengusung dan relawan, menunjukkan tren yang positif kepada Jokowi-Ma'ruf, sehingga saya meyakini elektabilitasnya masih akan terus naik,” kata Hasto, Sabtu (23/2/2019).

Selain itu, Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat, Ridwan Kamil, peningkatan ini memiliki tren yang positif.

Ridwan juga meyakini, jika dengan posisi kalah 20 persen saja Jokowi bisa terpilih menjadi presiden, apalagi dengan mengunggulinya.

Baca juga: Hasto Klaim Elektabilitas Jokowi-Maruf Ungguli Prabowo-Sandi di Jawa Barat

Angka lain disampaikan oleh Anggota Dewan Penasihat (TKN) Jokowi-Ma’ruf,  Muhaimin Iskandar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com