BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertanya kepada para penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), mana yang lebih mereka pilih, apakah BPNT atau program pemerintah terdahulu, yakni Beras Miskin (Raskin).
Lantas apa jawaban masyarakat?
Awalnya, Presiden hanya bertanya hal tersebut kepada salah seorang ibu bernama Rohaya yang maju ke atas panggung dalam acara penyerahan Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT di Gedung Laga Tangkas Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (22/2/2019).
Baca juga: Realisasi Pembelanjaan BPNT di Jayapura Capai 57 Persen
Rohaya menjawab, "saya pilih BPNT."
Sebab, Rohaya mengaku, masih memiliki anak yang masih sekolah. Dengan demikian, program BPNT dirasa lebih bermanfaat bagi dirinya ketimbang Raskin.
Jawaban Rohaya disambut tepuk tangan oleh para penerima PKH dan BPNT yang total jumlahnya sekitar 1.000 orang. Mereka tampak setuju dengan jawaban BPNT.
Baca juga: Maluku Dapat Jatah Rp 207,8 Miliar untuk Alokasi Dana PKH dan BPNT
Presiden pun menjelaskan, program Raskin terdahulu hanya berbentuk beras dengan kualitas tertentu.
"Bahkan kalau diberi beras, sering kualitasnya enggak baik, betul?" tanya Jokowi.
"Betul," jawab para penerima BPNT.
Sementara dalam program BPNT, pemerintah memberikan uang dalam bentuk saldo di rekening kepada penerima dan membebaskannya untuk membeli komoditas meski hanya pada warung-warung yang ditentukan oleh pemerintah.
Baca juga: Mensos Ungkap 4 Alasan PKH dan BPNT Mampu Turunkan Angka Kemiskinan
Oleh sebab itu, lanjut Jokowi, wajar apabila rakyat memilih program BPNT dibandingkan Raskin.
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan, berdasarkan survei Bill Gates Foundation, sebesar 95 persen penerima BPNT puas dengan program tersebut. Bahkan, mereka lebih memilih program BPNT dibandingkan Raskin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.