Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2019, 19:31 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jepara, Jawa Tengah menduga jenazah wanita terbungkus karung yang ditemukan mengapung di perairan Jepara, Desa Teluk Awur, Kecamatan Tahunan Jepara, Jumat (22/2/2019) siang merupakan korban pembunuhan.

Kasatreskrim Polres Jepara AKP Mukti Wibowo mengatakan, dugaan itu diperoleh setelah hasil pemeriksaan medis di RSUD Kartini Jepara dimana ditemukan sejumlah luka tusuk benda tajam pada fisik korban.

Bekas luka pada tubuh korban itu diidentifikasi mengarah pada unsur penganiayaan.

"Hasil autopsi ditemukan luka bekas tusukan benda tajam di leher bagian kanan dan bawah ketiak bagian kanan, dugaan korban pembunuhan. Apalagi mayat dibungkus karung, ini sengaja dibuang. Kami masih mendalami kasus ini," ujar Mukti saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/2/2018).

Baca juga: Jenazah Wanita Terbungkus Karung Ditemukan Mengapung di Perairan Jepara

Mukti mengatakan, saat ini penyidik masih mendalami kasus tersebut. Pihaknya juga masih mencari tahu identitas korban.

Diberitakan sebelumnya, jenazah wanita terbungkus karung ditemukan mengapung di perairan Jepara, Jawa Tengah tepatnya 6,3 mil dari bibir pantai Teluk Awur, Desa Teluk Awur, Kecamatan Tahunan Jepara, Jumat (22/2/2019) siang.

Baca juga: Diduga Curi Helm, Dua Pria Dihajar Massa hingga Tewas di Unimed

Jenazah wanita itu sudah dalam kondisi membusuk. Jenazah pertama kali ditemukan dalam posisi mengapung oleh nelayan yang hendak menepi ke Pantai Teluk Awur sekitar pukul 12.00 WIB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com