Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2019, 17:06 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengklaim pemerintah berhasil menekan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), khususnya di Riau.

Namun, kata dia, pemerintah tetap melakukan evaluasi dan upaya peningkatan dalam penanganan sesuai prosedur.

Pemerintah sudah menyiapkan konsep khusus untuk mencegah atau mengurangi karhutla, di antaranya melakukan evaluasi pengalaman masa lalu dan meningkatkan upaya penanganan dengan melibatkan semua unsur terkait.

"Kebakaran hutan sudah berhasil kita tekan, tapi pemerintah tidak akan berhenti dan akan terus menyiapkan langkah dan strategi khusus untuk pencegahan dan penanganan lebih serius," kata Moeldoko, saat bertemu buruh dan pekerja saat kunjungan kerja di Kota Dumai, Jumat (22/2/2019), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Karhutla di Bengkalis Makin Sulit Diatasi

Moeldoko mengatakan, penanganan karhutla bukan hanya pekerjaan pemerintah, TNI, Polri dan instansi terkait.

Semua pihak perlu bersatu padu untuk mencegah terjadinya kebakaran yang bisa berdampak buruk terhadap lingkungan dan manusia.

Selanjutnya, sebagai upaya penangananan kebakaran hutan, akan dibuat kesepakatan dan komitmen bersama semua pihak.

Ia menekankan, dalam peristiwa karhutla di lahan gambut, siapa pun bisa jadi korban.

Baca juga: KLHK Kirim Heli Water Bombing untuk Matikan Api Karhutla di Bengkalis

Menurut Moeldoko, lahan di Provinsi Riau masih sangat produktif dan tidak ada yang kosong karena di sepanjang perjalanan ke Dumai melalui udara terlihat perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri.

"Lahan di Riau tidak ada lahan kosong dan semua masih produktif, ditumbuhi sawit dan tanaman industri, sehingga kejadian harus dicegah dan dijaga agar tidak ada kebakaran hutan lahan," kata Moeldoko.

Ia juga menyebut bahwa Presiden RI Joko Widodo sudah berpesan khusus kepada pemerintah daerah terkait hal penanggulangan kebakaran hutan dan lahan supaya dapat ditekan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Nasional
Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Nasional
900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

Nasional
Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com